“Bayi baru umur satu hari, warga Pekanbaru,” kata Juru Bicara COVID-19 Riau dr Indra Yovi Sp.P(K) dalam pernyataan pers di Pekanbaru, Senin.
Ia menjelaskan bayi tersebut berinisial RA, lahir dengan tindakan operasi caesar dari ibu dengan keluhan preeklamsi berat dan hasil rontgen Bronkopenumonia serta uji cepat (rapid test) dinyatakan reaktif pada tanggal 19 Juli 2020. Bayi tersebut kemudian menjalani pengambilan usap PCR (Polymerase charin reaction) pada tanggal 19 Juli 2020 dengan hasil dinyatakan positif COVID-19.
Baca juga: Pasien positif COVID-19 Riau bertambah 11, total naik 272 kasus
“Ini belum dipastikan dari mana asalnya (penularannya), karena dia operasi. Saya lupa dia lahir di rumah sakit mana, yang pasti bukan di RSUD Arifin Achmad,” katanya.
Ia mengatakan untuk pasien bayi ada penanganan khusus agar tidak menyakitinya. Ada cara khusus, teknis khusus untuk tes usap kepada bayi.
Ia mengatakan dinas kesehatan di Kota Pekanbaru harus segera melakukan pelacakan (tracing) di rumah sakit tempat bayi tersebut dilahirkan.
“Akan di tracing di rumah sakit tempat ibunya dioperasi, dokter yang mengoperasi dan orang-orang yang kontak dengan ibunya,” kata dr Indra Yovi yang menambahkan sang Ibu dari bayi sejauh ini negatif COVID-19.
Baca juga: Selama pandemi, 1.357 mahasiswa kurang mampu di Riau dapat bansos
Baca juga: Riau tingkatkan kapasitas lab biomolekuler dukung tes usap massal
Ia menambahkan ada tren peningkatan jumlah kasus positif COVID-19 di Riau dalam beberapa hari terakhir dan pada Senin ini ada penambahan 15 kasus baru. Meski begitu, kabar baiknya, ada lima pasien yang dinyatakan sudah sembuh.
“Sehingga, total positif COVID-19 ada 287 kasus, terdiri dari 46 dirawat, 230 sembuh, sehat dan sudah dipulangkan dan 11 meninggal dunia,” kata Indra Yovi.
Pewarta: FB Anggoro
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020