Sanaa (ANTARA News/AFP) - Sejumlah orang bersenjata menculik seorang insinyur Jepang di dekat Sanaa, ibukota Yaman, dan ingin menukarnya dengan seorang anggota suku rekan mereka yang ditahan pemerintah, kata seorang pejabat setempat, Senin.

Pejabat di Arhab, daerah sebelah timurlaut Sanaa, itu mengatakan kepada AFP, pria Jepang itu diculik Minggu ketika sedang dalam perjalanan menuju sebuah desa di daerah itu untuk mengawasi pembangunan sebuah sekolah.

Insinyur yang diculik itu diidentifikasi sebagai seorang pegawai badan bantuan Jepang yang beroperasi di Yaman, namun Kedutaan Besar Jepang di Sanaa menolak berkomentar mengenai laporan tersebut.

Pejabat yang tidak bersedia disebutkan namanya itu mengatakan, kelompok bersenjata tersebut melakukan penculikan itu dalam upaya memaksa pemerintah Yaman membebaskan seorang anggota suku mereka yang ditahan polisi karena alasan yang tidak diketahui.

Beberapa sumber lain mengatakan, para penculik adalah anggota suku Jub Zindani yang sedang mengupayakan pembebasan seorang tahanan yang dituduh sebagai anggota muslim garis keras namun tidak pernah disidangkan meski telah empat tahun berada dalam penahanan.

Negosiasi sedang dilakukan dengan suku tersebut untuk berusaha membebaskan sandera Jepang itu dan sebagai imbalannya akan dilakukan persidangan cepat terhadap warga suku yang ditahan itu.

Orang-orang suku di kawasan miskin Yaman seringkali melakukan penyanderaan untuk menekan pemerintah agar memberikan bantuan, pekerjaan, atau membebaskan orang-orang suku rekan mereka yang ditahan.

Lima orang Jerman dan seorang warga Inggris yang diculik pada Juni di Yaman bagian utara hingga kini masih belum diketahui nasib mereka.

Kelompok orang Barat itu termasuk diantara sembilan orang yang diculik di daerah Saada, markas pemberontak Syiah yang dipimpin Abdel Malek al-Huthi. Tiga orang lain dalam kelompok itu -- dua orang Jerman dan seorang Korea Selatan -- dibunuh.

Sebelumnya pada Januari, kelompok suku Yaman menculik seorang wanita Afrika Selatan dan dua putranya, dengan menuntut pihak berwenang membebaskan sekelompok tahanan. Para penculik membebaskan orang-orang itu beberapa hari kemudian.

Pertengahan Desember, orang-orang suku bersenjata menculik tiga warganegara Jerman di Yaman bagian barat dalam upaya mendorong pembebasan keluarga mereka yang ditahan oleh polisi.

Ketiga orang Jerman itu, yang terdiri dari seorang wanita yang bekerja untuk Badan Kerja Sama Teknis Jerman (GTZ) dan kedua orang-tuanya yang sedang berlibur bersamanya di Yaman, dibebaskan tanpa cedera hampir sepekan kemudian.

Pada Desember 2005, seorang mantan menteri pemerintah Jerman, istrinya dan tiga anaknya diculik oleh orang suku di Yaman bagian tenggara, dan mereka dibebaskan tanpa cedera beberapa hari kemudian.

Lebih dari 200 warga asing diculik di Yaman dalam 15 tahun terakhir.

Hampir semua orang yang diculik itu dibebaskan tanpa cedera setelah penengahan yang melibatkan pemimpin-pemimpin suku.

Namun, pada 2000, seorang diplomat Norwegia tewas terperangkap dalam tembak-menembak, dan pada 1998 empat orang Barat tewas tertembak ketika militer berusaha membebaskan mereka dari kelompok muslim garis keras yang menyandera 16 wisatawan.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009