sudah terbentuk delapan kelurahan siaga dan tangguh bencanaPalangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Kota Palangka Raya mengoptimalkan peran masyarakat di tingkat kelurahan dalam mengantisipasi bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang mengancam wilayah kota setempat.
"Sampai saat ini sudah terbentuk delapan kelurahan siaga dan tangguh bencana. Untuk itu kita akan memaksimalkan peran mereka dalam mengantisipasi bencana karhutla. Ke depan kita akan tambah lagi sehingga keterlibatan masyarakat semakin maksimal," kata Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin, Senin.
Kelurahan siaga dan tangguh bencana merupakan pola antisipasi dan penanganan bencana alam yang melibatkan masyarakat secara langsung. Bekal manajemen pengelolaan bencana alam terutama kebakaran hutan dan lahan juga telah diberikan pemerintah melalui pelatihan.
Manajemen tersebut meliputi pemetaan bencana dan kebutuhan penanganan, rencana aksi hingga strategi upaya pemadaman di lapangan. Termasuk manajemen komunikasi dan koordinasi dengan lintas lembaga.
Baca juga: Palangka Raya siaga darurat kebakaran hutan-lahan
Baca juga: Polisi tangkap dua pembakar lahan di Palangka Raya
"Berdasar prakiraan BMKG kita akan mulai masuk kemarau dan mencapai puncaknya pada September 2020 sehingga ancaman karhutla juga nyata bagi kita. Apalagi sebagian wilayah kita merupakan lahan gambut," kata Fairid.
Menurut dia, dengan keterlibatan masyarakat di tingkat kelurahan, upaya antisipasi dan penanganan karhutla yang dilakukan pemerintah semakin maksimal.
Delapan kelurahan siaga dan tangguh bencana itu yakni Kelurahan Kelurahan Tanjung Pinang, Panarung, Sabaru, Kalampangan dan Kameloh Baru, Kelurahan Tanjung Pinang, Panarung, Sabaru, Kalampangan dan Kameloh Baru.
Saat ini Pemerintah Kota Palangka Raya juga menetapkan status siaga darurat bencana kebakaran hutan dan lahan mulai Senin hingga musim kemarau berakhir.
Status siaga darurat ini berlangsung sampai kemarau berakhir atau menyesuaikan dengan masa siaga darurat karhutla yang telah ditetapkan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah
Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Palangka Raya, Emi Abriyani, satuan tugas penanganan kebakaran hutan dan lahan Kota Palangka Raya tahun 2020 terdiri atas 200 orang aparat pemerintah kota, TNI, Polri, dan organisasi masyarakat serta relawan.
"Saat ini tim akan fokus pada upaya pencegahan karhutla dengan melakukan sosialisasi bahaya karhutla dan cara pencegahannya, patroli keliling di daerah rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan," katanya.
Baca juga: Kabut asap tipis kembali selimuti Kota Palangka Raya
Baca juga: Cegah karhutla di Sumsel, KPH dijadikan andalan
Pewarta: Rendhik Andika
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020