Bakir dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin, mengatakan penghargaan tersebut diberikan mengingat beragam prestasi dan capaian Pupuk Kaltim selama tiga tahun terakhir sebagai produsen urea terbesar di Indonesia dan anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero), dalam mendukung kedaulatan pangan nasional.
Pupuk Kaltim juga meraih dua penghargaan lain dalam ajang tersebut, yaitu Terbaik I Kategori Tata Kelola Perusahaan (GCG) dan Terbaik I Kategori Inovasi Bisnis.
"Seluruh penghargaan tersebut menjadi semangat dan motivasi bagi Pupuk Kaltim untuk terus meningkatkan performa di berbagai bidang. Tak hanya realisasi target, namun juga pembinaan masyarakat melalui CSR juga terus dikembangkan pada berbagai bidang," ujar Bakir.
Inovasi di berbagai bidang juga turut menjadi komitmen Pupuk Kaltim. Setiap tahun Pupuk Kaltim terus mengembangkan berbagai aplikasi untuk menunjang kinerja perusahaan, sebagai langkah inovasi yang sejalan konsep digitalisasi industri 4.0.
"Semua ini untuk mendorong efisiensi sekaligus peningkatan nilai tambah dan daya saing Pupuk Kaltim sebagai salah satu perusahaan petrochemical industry bertaraf internasional," kata Bakir.
Perkembangan industri yang dipengaruhi sejumlah faktor, juga mampu dihadapi dalam meningkatkan daya saing perusahaan secara nasional maupun global. Misalnya dalam kualitas mutu, Pupuk Kaltim berkomitmen untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi sesuai dengan standar SNI secara konsisten dan berkelanjutan, dibuktikan dengan menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang meraih Appreciation for Maintaining Grand Platinum (tertinggi) dalam ajang SNI Awards 2019, yang digelar oleh Badan Standarisasi Nasional (BSN).
Penghargaan itu menjadi kebanggaan karena pada 2016, Pupuk Kaltim menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang meraih predikat Platinum. Lalu pada 2018, Pupuk Kaltim juga menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang meraih Grand Platinum, setelah berhasil mempertahankan peringkat Platinum tiga tahun berturut (2016-2018).
Dalam kancah industri pupuk dunia, Pupuk Kaltim juga meraih Gold Medal dalam ajang International Fertilizer Association (IFA) Industry Stewardship Champions di Versailles Prancis pada 2019.
Baca juga: Pupuk Kaltim: Pupuk non-subsidi solusi petani yang belum masuk e-RDKK
Baca juga: Pupuk Kaltim-KTNA Banyuwangi panen demplot dukung ketahanan pangan
Baca juga: Anak usaha Pupuk Indonesia ekspor 5.000 metrik ton amoniak ke Filipina
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020