Jakarta (ANTARA News) - Anggota Tim Delapan, Todung Mulya Lubis, optimistis Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan memperhatikan rekomendasi Tim Delapan karena kasus Chandra Hamzah dan Bibit Samad Rianto adalah ujian bagi pemerintah.

"Saya tidak yakin bahwa Presiden tidak akan mempertimbangkan, karena kasus ini mendapat perhatian yang sangat luas di mata internasional dan ini tes buat pemerintah untuk menyelesaikan kasus ini," kata Todung di Gedung Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Jakarta, Senin.

Karena itu, lanjut dia, meski rekomendasi Tim Delapan tidak bersifat mengikat, ia percaya Presiden Yudhoyono akan mempertimbangkan semua usulan Tim Delapan.

Apabila pemerintah gagal menyelesaikan kasus Bibit dan Chandra, menurut Todung, maka seluruh gerakan pemberantasan korupsi di Indonesia akan mengalami hambatan.

"Padahal pemberantasan korupsi itu adalah agenda pemerintahan SBY-Boediono. Jadi saya yakin Presiden akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan situasi yang begitu krisis semacam ini," tuturnya.

Sementara itu, anggota lainnya dari Tim Delapan, Anies Baswedan, mengatakan Tim Delapan menghargai prinsip-prinsip etis sehingga tidak bersedia membuka kepada publik isi rekomendasi sebelum diserahkan kepada Presiden selaku pemberi mandat.

Setelah itu, lanjut Anies, Tim Delapan akan menentukan sikap atas diskresi yang dikeluarkan Presiden setelah menerima rekomendasi tim delapan.

Anies juga mengatakan, Tim Delapan masih beranggapan positif bahwa rekomendasi mereka tidak akan diabaikan oleh Presiden. (*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009