Temanggung, (ANTARA News) - Tim Khusus Antiteror Mabes Polri, Senin, melakukan rekonstruksi pelarian teroris sebelum penggerebekan ke rumah Muhjahri di Dusun Beji, Desa Kedu, Kabupaten Temanggung.

Rekonstruksi melibatkan dua tersangka teroris Aris Susanto dan adiknya Indra Arif Hermawan yang datang bersama Tim Khusus Antiteror Mabes Polri.

Rekonstruksi diawali kedatangan dua teroris Ibrohim dan Syaifundin Zuhri yang diperankan oleh dua anggota polisi. Ibrohim terlibat pengeboman di kawasan Kuningan Jakarta dan Syaifudin merupakan teroris pelarian pascapenggerebegan di Jatiasih Bekasi.

Kedua teroris tersebut datang dengan mengendarai mobil carteran Kijang warna hitam dengan nomor polisi B 288 ZY. Mereka turun dari mobil tersebut kemudian ditemui Indra di warung makan "Cak Sirun" yang berada di seberang Pasar Kedu.

Setelah pertemuan itu, pengemudi Kijang menyerahkan sebuah tas dan laptop kepada Syaifudin. Setelah itu Ibrohim diboncengkan Indra dengan sepeda motor Honda 70 warna merah dengan nomor polisi AA 5774 JE dan Syaifudin naik sepeda ke tempat kerja Aris di sebuah bengkel sepeda yang tidak jauh dari warung makan tersebut.

Di bengkel tersebut mereka bertemu Aris, kemudian mereka bersama-sama menuju ke Dusun Beji. Mereka sempat berunding di tempat pemakaman di Beji untuk menentukan penyembunyian mereka.

Dari makam tersebut mereka memutuskan untuk bersembunyi di rumah Muhjahri dan mereka pun diterima oleh Muhjahri di halaman rumah.

Rekonstruksi yang berlangsung sekitar dua jam tersebut, menurut AKBP Zamri dari Tim Khusus Antiteror Mabes Polri, ada 24 adegan di empat tempat kejadian perkara, yakni warung makan, bengkel sepeda, tempat pemakaman, dan rumah muhjahri.

Sebelum penggerebegan rumah Muhjahri Jumat (7/8) sore, pada Jumat dini hari sekitar pukul 03:00 Syaifudin meninggalkan rumah Muhjahri diantar Aris naik bus jurusan Magelang di Jalan Raya Kedu. Dalam penggerebegan Densus 88 Antiteror yang berakhir pada Sabtu (8/8) Ibrohim tewas.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009