Pontianak (ANTARA) - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengimbau kepada kepala daerah yang akan menggelar Pilkada Serentak pada Desember mendatang agar segera menyelesaikan penyetoran Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) untuk Pilkada Serentak 2020.
"Berdasarkan laporan dari Ketua KPU Kalbar tadi, di provinsi ini tinggal kabupaten Sambas yang belum menyetorkan 100 persen NPHD nya kepada penyelenggara Pemilu. Untuk itu, kita imbau agar ini bisa segera diselesaikan," kata Tito Karnavian saat menghadiri kegiatan rapat persiapan Pilkada 2020 dan pengarahan kepada gugus tugas COVID-19 di Kalbar di Pontianak, Minggu.
Dikatakannya, adanya kesengajaan penahanan NPHD dipastikan akan diketahui oleh pihaknya, karena dirinya sebagai Mendagri pasti tahu berapa anggaran yang ada direkening daerahnya.
Baca juga: Mendagri cek kesiapan Pilkada 2020 di Kalbar
"Jadi NPHD jangan ditahan-tahan. Karena kita juga tahu, ada beberapa daerah yang ada anggaran sementara pembayaran ke KPU dan Bawaslun ditahan untuk 'dibargaining'," tuturnya.
Dia mencontohkan, di Kalsel satu kabupaten satu yang belum 100 persen dan Kalteng semua tuntas. Untuk KPU di Kalbar 100 persen sementara Bawaslu Kalbar tinggal Sambas.
"Saya sangat mengapresiasi mereka yang telah menyerahkan anggarannya sehingga tidak ada alasan untuk tidak bekerja. Pada kesempatan ini saya
memberikan penghargaan kepada Kapuas Hulu Melawi dan Sintang diberikan kepada Mendagri karena melunaskan anggaran untuk KPU dan Bawaslu," katanya.
Dikatakannya, mengingat saat ini situasi COVID-19 belum berakhir, sehingga pelaksanaan Pilkada dan gugus tugas penanggulangan COVID-19 tidak bisa dipisahkan.
Baca juga: Mendagri apresiasi Kalteng selesaikan penyaluran NPHD 100 persen
Indonesia, katanya, saat ini juga sedang mengembangkan vaksin sendiri dan paling cepat pertengahan 2021 dapat ditemukan maka diperlukannya produksi massal karena COVID-19 menyerang segala usia tanpa membedakan pangkat jabatan tua muda.
Demikian pula dengan pelaksanaan Pilkada di Indonesia akibat pandemik COVID-19 yang terpaksa mundur pelaksanaannya. Bahwa Indonesia memilih pelaksanaan Pilkada pada Desember 2020 dikarenakan banyak opsi selain melihat banyak negara yang juga menunda Pilkada di negaranya.
Dalam laporannya, Ketua KPU Kalbar, Ramdan mengatakan, terkait anggaran NPHD dari 7 kabupaten yang akan melaksanakan Pilkada, enam daerah sudah 100 persen menyetorkan dana tersebut.
"Yang tersisa Kabupaten Sambas dan di informasikan besok NPHD akan segera dipenuhi 100 persen. Sementara untuk NPHD totalnya sekitar Rp235 miliar," ujarnya.
Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2020