Jakarta (ANTARA News) – Sineas Garin Nugroho meluncurkan buku terbarunya berjudul "SBY Superhero" di Kafe Galeri Foto Jurnalistik Antara, Pasar Baru, Jakarta, Senin (9/11).
Acara tersebut diselenggarakan bersama oleh Yayasan SET, Lembaga Pendidikan Jurnalistik Antara, Galeri Foto Jurnalistik Antara, dan PT Buku Kita.
Peluncuran buku dirangkai dengan bedah buku yang menghadirkan Arbi Sanit (pengamat politik dari Universitas Indonesia), Yudi Latief (pengamat masalah sosial dan politik dari Reform Institute), dan Moeslim Abdurrahaman (antropolog, pengamat masalah sosial dan budaya dari Al-Maun Institute).
Bedah buku yang dimoderatori wartawan Willy Pramudya (Pengurus AJI Indonesia) itu mendaulat Garin sebagai narasumber.
"Buku ini adalah Emiktur Politik, akronim dari essai, komik, dan karikatur. Essai merepresentasikan wacana politik yang ditransfer lewat media cetak dan tulisan para pakar politik, karikatur mewakili dunia olok-olok politik yang bernada satir, sementara komik mewakili gaya yang lugas dalam berpendapat dan upaya memancing gelak tawa," kata Direktur Yayasan SET (Sains, Estetika, dan Teknologi) ini.
Ide dari buku tersebut, lanjut Garin, berawal dari sebuah pertanyaan tentang bagaimana membaca politik di Indonesia khususnya Pemilu 2009, Sutradara film "Opera Jawa" ini menuturkan jawaban atas pertanyaan tersebut diperolehnya dari berbagai pengalaman dan perjalanan ke berbagai pelosok daerah di Indonesia. Di sana ia melihat perbincangan tentang politik hadir lewat berbagai hal, mulai dari guyonan jalana n hingga milis di dunia maya.
Ia juga merasa beruntung pernah mengalami berada di lingkungan sejumlah tokoh seperti Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Megawati Soekarnoputri, Sri Sultan Hamengku Buwono X, Gus Dur, dan sejumlah tokoh lain, terutama selama masa-masa kampanye Pemilu.
"Buku ini disajikan ibarat lagu campursari yang isinya macam-macam. Di dalamnya ada komik, kliping koran, kliping foto, sampai analisa para filsuf yang digabungkan untuk Anda nikmati," ujarnya seraya tersenyum.
"SBY Superhero" adalah buku yang diterbitkan Galang Press, Yogyakarta. Buku setebal 108 halaman ini dicetak 3.500 eksemplar. Selain buku "SBY Superhero", dalam acara itu Garin juga memperlihatkan karyanya yang lain berjudul "Who is GOD".
Lalu mengapa SBY menjadi tokoh utama dalam emiktur ini? Menurut Garin,
perlu diingat, setelah Soeharto lengser dari kekuasaannya, SBY merupakan satu-satunya presiden yang berhasil bertahan hingga periode kedua.
"Boleh dikatakan SBY adalah Superhero. Ia berperan sebagai sosok yang
gagah, tangguh, dan berjuang demi kebenaran," demikian katanya. (*)
Oleh
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009