"Saat ini tim medis dari Dinas Kesehatan Pamekasan sudah turun tangan, guna melacak orang-orang yang pernah kontak dengan pasien positif COVID-19 dari BRI tersebut," kata Juru Bicara Tim Gugus Tugas RSUD dr Slamet Martodirdjo Pamekasan dr Syaiful Hidayat kepada ANTARA per telepon, Ahad sore.
Temuan adanya karyawan BRI yang terpapar COVID-19 ini, setelah perusahaan jasa keuangan ini melakukan tes usap (swab) kepada semua karyawannya di Surabaya. Hasilnya, sebanyak 13 orang dinyatakan positif.
Menurut Syaiful, para karyawan BRI yang positif terpapar COVID-19 itu masuk kategori orang tanpa gejala (OTG) dan semuanya sehat.
Baca juga: Empat warga positif COVID-19 di Pamekasan sembuh
Baca juga: Tim COVID: Persentase pasien meninggal di Jatim melebihi luar negeri
"Karena jenisnya OTG, maka karantina yang dilakukan adalah karantina mandiri. Mereka tidak dirawat di RSUD Pamekasan ataupun di rumah sakit rujukan kasus COVID-19 di Pamekasan ini," katanya.
Selain dilakukan penyelidikan penelitian epidemiologi, juga telah dilakukan penyemprotan disinfektan di semua kantor BRI unit yang ada di Kabupaten Pamekasan.
"Kecuali kantor BRI cabang. Kalau semua BRI unit, sudah di lakukan penyemprotan atas permintaan BRI sendiri," kata Ketua Forum Relawan Penanggulangan Bencana Daerah (FRPB) Pamekasan Budi Cahyono.
Kantor BRI unit yang disemprot adalah yang karyawannya positif terpapar COVID-19, masing-masing BRI unit Gaden, Terminal, Trunojoyo, Pakong, Palengaan, Ponteh dan BRI unit Waru.
Sementara itu, hingga 18 Juli 2020 terdata warga Pamekasan terpapar COVID-19 sebanyak 201 orang dengan perincian sebanyak 101 orang masih menjalani perawatan, 75 orang sembuh dan 25 orang sisanya meninggal dunia.*
Baca juga: DPRD Pamekasan temukan dugaan penyalahgunaan kasus COVID-19
Baca juga: Enam pasien COVID-19 di Pamekasan sembuh
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020