Bandung (ANTARA News) - Persatuan Islam (Persis) Kota Bandung menyiapkan 50 relawan untuk diberangkatkan ke Gaza membantu warga sipil Palestina.
"Kami akan bekerjasama dengan Mer-C untuk penempatan mereka di sana," kata Ketua Pengurus Wilayah Persis Kota Bandung, HM Idad Soemarta di Bandung, Sabtu.
Saat ini, kata Idad, pihaknya masih menyeleksi personil yang akan disiapkan ke Wilayah Konflik di Gaza itu. Diprioritaskan relawan yang memiliki kesiapan fisik terutama untuk bantuan kesehatan.
"Prioritas pengiriman personil dokter dan paramedis, selain itu juga personil untuk evakuasi dan pelayanan pengungsian," katanya.
Namun demikian, pihaknya masih menunggu konfirmasi dari Mer-C untuk pengiriman misi kemanusiaan Persis itu. Pasalnya, kata Idad saat ini pintu masuk ke wilayah Gaza cukup sulit baik lewat Suriah maupun Mesir.
"Informasi terakhir semua akses ke gaza ditutup, namun kami berharap ada beberapa celah yang bisa dilalui untuk bisa memberikan bantuan dan pertolongan terhadap warga sipil Palestina di sana," kata Idad.
Selain itu, penggalangan dana untuk Palestina dilakukan oleh seluruh PW Persis se-Indonesia.
Sebelumnya PP Persis sendiri telah melayangkan resolusi dan surat ke PBB dan Organisasi Konferensi Islam (OKI) agar bertindak kongkret menghentikan agresi Israel terhadap warga Palestina di Gaza.
Sementara itu, Ketua MUI Jawa Barat, KH Hafidz Utsman tidak melarang warga Jawa Barat yang berniat untuk berangkat membantu rakyat Palestina.
"Sikap MUI Jabar sudah jelas tidak melarang siapapun yang akan berangkat ikut misi perdamaian dan kemanusiaan ke Gaza, asalkan dengan kesiapan diri yang maksimal dan tidak malah menjadi beban di sana," kata Hafidz Utsman.
Menurut Hafidz, banyak cara lain yang bisa dilakukan oleh umat Islam untuk membantu rakyat Palestina antara lain dengan penggalangan dana dan bantuan obat-obatan untuk korban luka pasca agresi Israel.
Ia menyebutkan, PBB dan Liga Arab sudah berupaya maksimal untuk melakukan perdamaian, namun kedua organisasi itu tak bisa berbuat banyak karena adanya campur tangan negara adikuasa di belakang kekuatan Israel. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009