Konsumen harus diberikan kepastian jadwal penyelesaian dan serah terima
Jakarta (ANTARA) - Chief Operating Officer PT Cipta Harmoni Lestari Andreas Audyanto selaku pengembang hunian di Sentul Selatan mengatakan konsumen saat normal baru hanya membeli rumah dengan progres yang jelas.
"Anggapan membeli rumah di tengah pandemi bakal tidak jelas, kapan bangunnya harus ditepis. Konsumen harus diberikan kepastian jadwal penyelesaian dan serah terima," kata Andreas dalam keterangannya kepada media, di Jakarta, Minggu.
Andreas mengatakan salah satu yang juga membuat konsumen yakin hunian itu bakal serah terima sesuai target yakni keberadaan rumah contoh dan kantor pemasaran di lokasi proyek.
"Hadirnya bangunan-bangunan semacam ini akan membuat konsumen lebih percaya diri untuk bertransaksi membeli rumah," ujar dia.
Disamping itu, kerja sama dengan bank dalam menyalurkan kredit pemilikan rumah (KPR) juga sangat menentukan, bank tidak akan sembarangan memilih proyek perumahan, hanya yang dinilai layak saja yang akan digandeng.
Baca juga: Normal baru, Kementerian PUPR dorong pengembang properti bangkit
"Bank hanya bersedia bermitra dengan pengembang yang memiliki proyek prospektif dan rekam jejak yang baik," ujar Andreas.
Andreas juga mengungkapkan kerja sama dengan perbankan mutlak dilaksanakan selama pandemi untuk meringankan beban masyarakat yang akan membeli rumah dengan menggunakan fasilitas KPR dan biasanya di dalamnya ada keringanan-keringanan yang diberikan pihak bank.
Andreas juga mengatakan pemilihan lokasi serta konsep juga menjadi nilai tambah bagi konsumen di saat pandemi.
"Seperti yang kami bangun di Sentul Selatan kebetulan sebagian besar pembelinya warga Jakarta. Pertimbangan mereka memilih rumah di sini selain karena lokasi, juga konsep yang ditawarkan," ujar Andreas.
Andreas mencontohkan salah satu konsep rumah yakni hunian tanpa renovasi dalam arti konsumen tinggal menempati saja setelah bangunan selesai nantinya.
"Seperti diketahui mayoritas konsumen kalau membeli rumah pasti masih mengalokasikan dana tambahan untuk renovasi. Padahal di tengah kondisi sulit seperti sekarang ini, sebaiknya konsumen jangan dibebankan dengan biaya-biaya lagi," ujar Andreas.
Terkait progres proyek di Sentul Selatan, Andreas menjanjikan tahap I seluas 5,5 hektare bakal rampung pada 2021.
Baca juga: Sektor properti zaman pandemi, digitalisasi hingga momen untuk membeli
Baca juga: Pengembang properti era pandemi harus tekankan faktor kesehatan
Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020