Jeddah (ANTARA News) - Kampanye vaksinasi untuk melawan virus flu babi (H1N1) yang dilancarkan di Arab Saudi khususnya di Madinah dan Mekah kurang mendapatkan tanggapan dari warga setempat yang kemungkinan mengkhawatirkan efek sampingnya.

Kegiatan vaksinasi yang dilancarkan di 32 pusat kesehatan di Kota Suci Mekah sejak Sabtu, seperti dikutip oleh Arab Times, tidak banyak yang didatangi oleh warga setempat.

Kampanye valksinasi tahap pertama dilakukan terhadap satu juta penduduk Arab Saudi, dengan prioritas utama di Madinah dan Mekah, khususnya haji lokal dan petugas yang melakukan kontak langsung dengan jemaah calon haji.

Sebelum memberikan vaksinasi, petugas kesehatan memang telah memberitahukan pada calon pasien tentang efek sampingnya seperti kulit merona, lebam, otot pegal-pegal atau pusing kepala.

Sorang warga Mekah, Bandar Nawab mengaku ia memberanikan diri untuk mendapatkan vaksinasi H1N1 karena khawatir setelah mendengar kabar bahwa virus yang mematikan tersebut sedang mewabah di berbagai penjuru dunia.

Dari Pusat Kesehatan di Riyadh dilaporkan pula rendahnya tanggapan calon haji lokal untuk mendapatkan vaksinasi H1N1. Muhammad Bashir yang memimpin 100 calhaj mengungkapkan, anggota rombongannya kurang antusias untuk ikut program vaksinasi.

"Selama vaksinasi bukan keharusan, saya tidak bisa memaksa mereka, " kilah Bashir.

Sementara itu, Jubir Menkes Dr. Khalid Al-Mirghalani meminta feed back pelaksanaan kampanye vaksnasi tersebut untuk melakukan berbagai upaya agar memberikan rasa aman bagi jemaah dari wabah penyakit flu babi.

Sejauh ini, menurut dia, penyakit flu babi tidak perlu ditakutkan mengingat baru dua orang dari sekitar 700-ribu calhaj yang sudah berada di tanah suci bisa dibuktikan terinfeksi flu burung.

Menurut catatan, beberapa calhaj dari Indonesia juga terkena detektor pemindai suhu tubuh yang dipasang di bandara debarkasi Jeddah dan Madinah, namun setelah diobservasi di rumah sakit setempat, mereka bisa meneruskan ibadah hajinya karena ternyata hanya mengalami demam biasa. Calon haji itu kemungkinan demam akibat kelelahan setelah penerbangan panjang dari tanah air.

Sebaliknya, Dirjen Kesehatan Jeddah Dr. Sami Badawood menepis laporan yang menyebutkan bahwa warga Jeddah enggan divaksinasi.

"Warga berdatangan ke pusat-pusat kesehatan meminta divaksinasi, " ujarnya seraya menambahkan, ia juga menerima permintaan dari berbagai organisasi untuk melakukan vaksinasi terhadap staf mereka.

Calhaj dari Indonesia sejauh ini belum mendapat vaksin H1N1, tetapi sudah mendapatkan vaksin meningitis yang dicatat dalam lembar buku kesehatan berwarna hijau yang berisi catatan riwayat kesehatan pemegangnya.

Di Arab Saudi, sejak merebaknya wabah flu burung tercatat 62 warganya meninggal dari sekitar 7.000 yang diduga terinfeksi, sedangkan sekitar 95 persen diantara yang diduga terinfeksi sembuh total.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009