Mengingat Kubu Raya sudah ditetapkan status siaga karhutla, maka kita juga sudah menyiagakan puskesmas dan rumah sakit yang ada untuk menangani pasien dengan kasus ISPA,"
Pontianak (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat Marijan mengatakan pihaknya telah menyiagakan seluruh layanan kesehatan (yankes) yang ada di kabupaten itu untuk menangani pasien yang menderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) akibat kebakaran hutan dan lahan (karhula).
"Memang saat ini kita belum mendapat laporan adanya masyarakat yang terkena ISPA, karena memang aktivitas pembakaran hutan dan lahan di Kubu Raya belum terlihat. Namun, mengingat Kubu Raya sudah ditetapkan status siaga karhutla, maka kita juga sudah menyiagakan puskesmas dan rumah sakit yang ada untuk menangani pasien dengan kasus ISPA," katanya di Sungai Raya, Ibu Kota Kabupaten Kubu Raya, Minggu.
Dia menjelaskan, untuk mengantisipasi adanya masyarakat yang terkena ISPA dan penyakit menular lainnya, pihaknya melakukan pemantauan dengan program layanan kesehatan jemput bola bernama Salju (Selasa-Jumat).
Melalui program Salju tersebut, pada hari Selasa setiap puskesmas yang ada akan memberikan layanan kesehatan keluarga kepada masyarakat dengan memfokuskan pada pelayanan ibu hamil, menjaga kesehatan dan tumbuh kembang anak, dan kesehatan keluarga.
Sedangkan pada hari Jumat, pelayanan kesehatan difokuskan pada penanganan penyakit menular, dimana setiap petugas kesehatan yang ada turun langsung ke lapangan untuk pemantauan dan penanganannya.
"Selain fokus pada penanganan COVID-19, kita tentu juga waspada akan penyakit menular musiman lainnya seperti DBD, diare, ISPA, dan pencegahan 'stunting'. Melalui Program Salju tersebut, kita melakukan pelayanan langsung kepada masyarakat, tentu dengan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh Kemenkes dan WHO," katanya.
Ia menambahkan, dengan Program Salju itu juga pihaknya bisa segera melakukan langkah jika menemukan ada masyarakat yang mengalami sakit dilapangan dan upaya pencegahan penularan bisa dilakukan.
Untuk mengantisipasi penyakit ISPA, pihaknya juga sudah merinci berbagai persiapan, seperti penyediaan masker bagi petugas kesehatan, kemudian obat-obatan serta kesiapan tenaga medis.
"Bagi masyarakat yang terpar ISPA, juga bisa melakukan pengobatan dini di rumah, salah satunya dengan memperbanyak istirahat dan konsumsi air putih untuk mengencerkan dahak, sehingga lebih mudah untuk dikeluarkan. Mengonsumsi minuman lemon hangat atau madu untuk membantu meredakan batuk, kemudian, berkumur dengan air hangat yang diberi garam, jika mengalami sakit tenggorokan," kata Marijan.
Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Kabupaten Kubu Raya Mochtar mengatakan, pihaknya sudah siap untuk melakukan penanganan karhutla di Kubu Raya dengan ditetapkannya status siaga Karhutla di kabupaten tersebut.
"Saat ini Bupati Kubu Raya, sudah menetapkan status siaga karhutla di kabupaten ini, sehingga kita siap untuk melakukan penanganan," katanya.
Menurut dia kesiapan pihaknya juga sudah dilakukan dengan melakukan pemetaan beberapa daerah yang rawan terjadi karhutla, di mana di Kubu Raya terdapat 18 desa yang dianggap rawan.
"Ke-18 desa ini terdapat di Kecamatan Sungai Raya, Rasau Jaya, Sungai Kakap, Sungai Ambawang dan Kuala Mandor B. Untuk itu, kita akan memfokuskan penanganan pada daerah-daerah tersebut karena setiap tahunnya selalu terjadi kebakaran lahan di 18 desa," katanya.
Pihaknya berharap pada tahun 2020 ini karhutla di Kubu Raya bisa minim, terlebih berdasarkan informasi dari BMKG Supadio, intensitas hujan di sejumlah daerah, termasuk di Kubu Raya masih cukup tinggi, sehingga diharapkan tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan.
"Namun, kita tentu tetap siaga untuk mengantisipasi karhutla dan intinya kita selalu siap untuk itu," demikian Mochtar.
Baca juga: Bupati Kubu Raya minta perusahaan perkebunan ikut tanggulangi karhutla
Baca juga: Dinkes : Kasus ISPA di Kubu Raya terus meningkat
Baca juga: KPH Unit 33 Kubu Raya jadi model pencegahan karhutla terintegrasi
Baca juga: Kubu Raya kembali perpanjang libur sekolah karena asap
Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020