Teheran (ANTARA News) - Dirut Perum LKBN Antara Dr. Ahmad Mukhlis Yusuf dalam sebuah konferensi kantor berita di Iran, Minggu, menyerukan agar dominasi media Barat harus diakhiri karena sering bias dan berbeda kepentingan dengan negara-negara di kawasan Asia Pasifik.
Seruan itu disampaikan Mukhlis Yusuf selaku Presiden Organisasi Kantor Berita Asia Pasifik (OANA) pada pembukaan Executive Board Meeting OANA di Teheran yang dihadiri wakil dari OANA, organisasi yang beranggotakan 40 kantor berita dari 33 negara di kawasan Asia Pasifik.
Menurut Mukhlis Yusuf, OANA didirikan di Bangkok tahun 1960an untuk menyeimbangkan arus informasi dunia yang ketika itu didominasi oleh kantor-kantor berita Barat. Namun sampai saat ini upaya mencari keseimbangan dalam pemberitaan internasional itu masih harus diperjuangkan dan diwujudkan oleh anggota OANA.
OANA, katanya, memiliki misi dimana peristiwa di suatu negara diberitakan oleh media atau kantor berita negara itu. Sebagai contoh, berita mengenai Indonesia lebih pantas diberitakan oleh Antara, Malaysia oleh Bernama atau Iran oleh IRNA atau Mehr News Agency yang menjadi tuan rumah pertemuan itu.
Jika peristiwa di Iran diberitakan oleh kantor berita asing atau media Barat, lanjutnya, bisa terjadi bias dan kurang akurat, seperti peristiwa unjuk rasa di Iran dilaporkan lebih buruk dan lebih genting oleh media Barat ketimbang keadaan yang sebenarnya.
"Padahal, kita saksikan keadaan di Teheran stabil. Sementara jika membaca laporan media Barat, seolah-olah keadaannya genting dan kacau," katanya.
Cara untuk mengakhiri dominasi media Barat menurut Mukhlis Yusuf adalah dengan meningkatkan kredibilitas dan akurasi dalam berita anggota OANA. "Hanya dengan itu, tata informasi dunia baru bisa lebih seimbang," katanya.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009