Kota Gaza (ANTARA News) - Gerakan Perlawanan Islam (HAMAS), Sabtu, menuduh Israel melakukan lobi guna melancarkan operasi militer terhadap Jalur Gaza, wilayah yang dikuasai gerakan pejuang Palestina tersebut.
"Ada peningkatan keinginan Israel ke arah agresi terhadap Jalur Gaza," kata Fawzi Barhoum, juru bicara HAMAS, dalam pernyataan tertulis yang dikirim kepada pers seperti dikutp Xinhua.
Pernyataannya dikeluarkan setelah satu surat kabar Israel, Jumat, melaporkan HAMAS melakukan uji coba lain rudal jarak dekat yang dapat menjelajah sejauh 75 kilometer, sehingga masyarakat Israel menghadapi resiko.
"Semua laporan ini dikeluarkan sebagai bagian dari hasutan terhadap Jalur Gaza dan upaya mencari dalih untuk melancarkan kejahatan baru di sini dan menutupi kejahatan yang telah dilakukan Israel pada masa lalu," kata Barhoum.
Barhoum menyeru negara Arab dan Muslim agar memutuskan semua hubungan mereka dengan Israel sebagai pembalasan terhadap ancamannya untuk menyerang Jalur Gaza.
Anggota sayap militer HAMAS menembakkan roket ke laut dari bagian utara Jalur Gaza, Jumat sore, dan uji coba tersebut telah berhasil, demikian laporan harian Ma`ariv di laman Internetnya.
Roket itu adalah yang kedua yang diuji coba bulan ini. Sebelumnya, Kepala Dinas Intelijen Militer Israel Amos Yadlin mengungkapkan bahwa HAMAS telah menembakkan apa yang kelihatan sebagai "roket buatan Iran".
Israel melancarkan serangan ke Jalur Gaza pada Desember 2008 hingga Januari 2009 sehingga menewaskan lebih dari 1.400 orang Palestina.
Wakil presiden Amerika saat itu Dick Cheney membela serangan Israel ke Jalur Gaza namun menegaskan Israel "tidak minta persetujuan Gedung Putih sebelum melancarkan serangan itu".
Para menteri luar negeri 15 negara anggota Dewan Keamanan PBB dan negara Arab menuntut Israel mengakhiri serangan kesebelas harinya di Jalur Gaza mengingat korban sipil terus berjatuhan, namun semua itu tak pernah dipedulikan negara Yahudi tersebut. (*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009