Denpasar (ANTARA News) - Masyarakat Perancis dan warga negara Indonesia yang tinggal di negara itu cukup antusias mempelajari tabuh dan tari Bali yang dibina seorang dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar.
"Kursus tari Bali yang digelar sekali dalam seminggu di KBRI Paris itu melibatkan ratusan pencinta seni budaya Bali di Perancis," kata Nyoman Kariasa, SSn, dosen ISI Denpasar setelah mengemban tugas selama enam bulan di negara tersebut, di Denpasar, Minggu.

Ia mengatakan, minat masyarakat internasional mendalami tabuh dan tari Bali cukup besar.

Guna memudahkan melakukan pelatihan, mereka dibagi dalam beberapa kelompok latihan dengan jadual berlangsung sejak pagi, siang, sore hingga malam hari.

Tugas tersebut diembannya selama enam bulan, sekaligus memperkenalkan seni budaya Bali dan Indonesia pada umumnya.

Nyoman Kariasa menjelaskan, penugasan mengajar musik tradisional gamelan Bali di Paris mampu memberikan motivasi tersendiri baginya.

Paris dan Perancis merupakan salah satu kiblat kemajuan budaya yang telah diakui dunia internasional, katanya.

Masyarakat Paris mempunyai apresiasi tinggi terhadap musik dan budaya luar termasuk Indonesia, khususnya gamelan dan tari Bali.

"Hal ini menjadi daya tarik sekaligus tantangan untuk memperkenalkan dan mengajarkan gamelan Bali yang selama ini hanya mereka dengar atau tonton," ujar Nyoman Kariasa.

Ia mengaku dituntut untuk jauh lebih sabar dalam mengajarkan hal-hal dasar dan konseptual yang berkaitan dengan gamelan, kesenian Bali serta menyentuh filosofi dan budaya Bali secara luas.

Hal itu masih ditambah dengan kendala komunikasi, mengingat masyarakat Perancis pada umumnya tidak berbahasa Inggris, ujar Nyoman Kariasa. 
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009