Bekasi (ANTARA News) - Sebanyak 14 guru honorer di Kota Bekasi nyaris menjadi korban penipuan oleh orang tak dikenal dengan meminta uang sebesar Rp5 Juta sebagai biaya administrasi setelah mereka dinyatakan lulus sebagai PNS.

Kepala Bidang Administrasi Kepegawaian BKD Kota Bekasi, Imananuddin, Sabtu menyatakan, seorang oknum yang mengaku sebagai suruhan pejabat BKD, meminta ditransfer sejumlah dana kepada para guru yang selama ini telah mengabdi sebagai tenaga honorer.

"Seorang dari 14 guru honorer itu, bahkan diketahui sudah mentrasfer uang sebanyak Rp4,9 juta, sedangkan lainnya menanyakan ke BKD terlebih dahulu, hingga akhirnya terhindar dari aksi penipuan," ujarnya.

Ia menyatakan, apa yang disampaikan oleh pelaku penipuan itu dengan menyatakan bahwa mereka telah lulus menjadi PNS dan harus mengeluarkan sejumlah uang, adalah tidak benar.

"Baik kepala BKD maupun stafnya yang lain, tidak pernah meminta uang untuk kelulusan seseorang menjadi PNS," katanya.

Untuk bisa lulus PNS, seluruh peserta tes CPNS yang sudah mendaftar, termasuk para guru honorer, harus mengikuti ikut ujian terlebih dahulu, dengan nilai yang memenuhi persyaratan.

"Karenanya, apa yang disampaikan oleh pelaku penipuan, adalah tidak benar," ujarnya menandaskan.

Ia menyatakan, para korban telah melaporkan kasus penipuan yang dialami kepada aparat berwajib, dan pihak BKD juga sudah dikonfirmasi.

Pelaku, menurut dia, mengetahui guru-guru honorer dan nomor telepon genggamnya, sehingga ada yang terpedaya. Padahal, secara ketentuan kelulusan seseorang dalam CPNS, harus melalui tes.

Sehubungan dengan akan dilaksanakannya tes CPNS 2009 di jajaran Pemkot Bekasi, ia minta kepada seluruh peserta tes untuk tidak terpedaya dengan orang yang mengaku bisa meluluskan mereka dengan meminta uang.

Modus operandi seperti itu sering terjadi, bahkan ada dengan perjanjian, bila tidak lulus uang dikembalikan. Padahal kalaupun si peserta lulus, kemungkinan karena nilai ujiannya memang bagus, katanya.

Sekretaris Komisi A DPRD Kota Bekasi, Aryanto Hendrata mengingatkan agar peserta seleksi CPNS 2009 jangan sampai terjebak menjadi korban penipuan dari oknum yang mengiming-imingi bisa meluluskan seseorang.

"Percayakan kepada sistem yang tengah dibangun sekarang. BKD melibatkan Unpad dalam seleksi penerimaan CPNS, dan sistemnya juga telah dibuat transparan," ujarnya.

Ia mengatakan, DPRD Kota Bekasi akan ikut memantau pelaksanaan tes CPNS, dan telah mewanti-wanti kepada aparat BKD untuk dapat melaksanakan tes secara jujur, sekaligus meminta agar hasil tes bisa diakses.

Anggota dewan dari PKS itu juga meminta agar pejabat tidak ikut menitipkan anak, ponakan dan saudaranya supaya diluluskan dalam tes penerimaan PNS.

"Pejabat harusnya memberikan contoh transparan, seperti yang kini tengah dibangun dan dikembangkan," ujarnya.

Ia mengatakan, biasanya menjelang penerimaan CPNS ada saja oknum yang berlagak seolah bisa meluluskan seorang calon dengan meminta sejumlah uang. Padahal, itu adalah akal-akalan mereka saja untuk menipu.

Mantan aktivis mahasiswa itu, menyatakan, menyambut baik adanya kerja sama antara Pemkot Bekasi dengan Unpad dalam penerimaan CPNS. Ia berharap manajemen Unpad bisa menjaga citra mereka sebagai perguruan tinggi ternama dalam menjaring calon berkualitas.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009