Pariaman (ANTARA News) - Total kerugian materiil akibat gempa 7,9 skala richter diikuti tanah longsor di Sumatra Barat 30 September lalu ditaksir mencapai Rp21,58 triliun.
Kerugian terbesar diakibatkan dari rusaknya rumah warga yang senilai 74 persen dari total kerugian itu, kata Wakil Gubernur Sumbar, Marlis Rahman di Padang, Sabtu.
Menurut dia, kerugian tersebut berdasarkan hasil verifikasi final yang menyebutkan sebanyak 249.833 unit rumah milik masyarakat rusak akibat gempa dan tanah longsor.
Kategori kerusakan terdiri atas 114.797 unit rusak berat atau roboh rata dengan tanah, 67.198 unit rusak sedang dan 67.838 unit rusak ringan.
Kerugian terbesar dialami karena kerusakan pada komponen bidang ekonomi produktif mencapai 11 persen, lalu komponen sosial tujuh persen dan komponen infrastruktur lima persen.
Kerusakan lainnya yang menimbulkan kerugian adalah pada komponen lintas sektor terutama pada kantor pemerintahan yang nilainya tiga persen dari total Rp21,58 triliun tersebut, tambahnya.
Sedangkan kerugian berdasarkan kepemilikan aset yang rusak, diketahui 89 persen adalah milik swasta dan masyarakat serta 11 persen milik pemerintah.
Gempa dan tanah longsor melanda Sumbar itu terparah dialami Kabupaten Padang Pariaman yang menimbulkan kerugian materiil mencapai Rp8,67 triliun.
Bupati Padang Pariaman, Muslim Kasim menjelaskan, kerugian terbesar ditimbulkan oleh kerusakan pemukiman masyarakat dengan nilai mencapai Rp7,8 triliun.
Gempa dan tanah longsor itu menyebabkan 59.693 unit rumah warga di Padang Pariaman rusak berat, sebagian besar diantaranya roboh rata dengan tanah, rusak sedang (16.525 unit) dan rusak ringan (15.148 unit).
Kerusakan terbesar kedua dialami pada sektor sosial yang mencapai nilai Rp598,61 miliar, akibat rusak beratnya ratusan tempat ibadah, sekolah dan puskesmas.
Terbesar ketiga dialami sektor infrastruktur akibat rusaknya banyak ruas jalan, jembatan dan irigasi dengan total nilai kerugian Rp160,43 miliar.
Kemudian, kerusakan pada sektor ekonomi akibat kerusakan pusat perdagangan tradisional dan tempat usaha masyarakat menimbulkan kerugian mencapai senilai Rp74,94 miliar.
Kerugian di sektor lainnya seperti budaya, pariwisata, pemuda dan olah raga ditaksir senilai Rp35,28 miliar.
Sementara itu, jumlah korban jiwa meninggal dunia di seluruh Sumbar akibat bencana ini tercatat 1.195 orang, terdiri atas 983 orang ditemukan jasadnya dan teridentifikasi serta 212 orang hilang tak ditemukan.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009