Pariaman (ANTARA News) - Sedikitnya 27 bangunan cagar budaya di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat, rusak berat karena gempa 7,9 skala richter beberapa waktu lalu dan akan segera direkonstruksi dengan dana donatur dan pemerintah daerah.
Duapuluh tujuh cagar budaya itu merupakan bagian dari 34 objek wisata di Padang Pariaman yang rusak akibat gempa 30 September lalu, kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Padang Pariaman, Yandri Hidayat, di Pariaman, Sabtu.
Ia menyebutkan, cagar budaya yang rusak itu umumnya berupa masjid dan surau yang usianya diatas 100 tahun.
Salah satu, cagar budaya yang rusak itu adalah Masjid Tuo, Syech Burhanuddin di Ulakan, Kecamatan Ulakan Tapakis yang didirikan tahun 1690.
Syech Burhanuddin yang mendirikan masjid itu adalah ulama kharismatik Minangkabau yang membawa ajaran Islam dari Aceh ke Sumbar pada abad ke-16 dan makamnya yang berada di dekat masjid tersebut selalu dikunjungi ratusan ribu peziarah dari berbagai penjuru tanah air.
Ia menyebutkan, akibat gempa banyak bagian dari bangunan masjid kuno tersebut rusak dan kubah-kubahnya jatuh ke tanah.
Namun, ruang shalat masih utuh dan tetap bisa dimanfaatkan beribadah. TV One Jakarta menyatakan kesediaannya membangun kembali masjid itu.
Kerusakan lain pada 27 cagar budaya di Padang Pariaman terutama pada bagian infrastrukturnya, seperti jalan lingkungan, gerbang masuk dan fasilitas pendukung lainnya, kata Yandri.
Sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) juga memberikan bantuan berupa pembangunan kembali cagar budaya yang rusak, terutama surau seperti dilakukan LSM asal Malaysia, Pertubuhan Misi Bantuan Kemanusiaan Selangor (Pantas).
Pantas membangun kembali dua surau tuo (tua) nagari yakni Surau Nagari Parit Malintang dan Nagari Pasa Dama, yang sebelumnya roboh akibat guncangan gempa.
Dalam pembangunan kembali dua surau itu, Pantas memberikan bantuan dana pengadaan bahan bangunan dan belasan relawannya bersama warga setempat bergotong-royong membangunnya, kata Koordinator Pantas, Noer Azwar Haji Ramli.
Pembangunan kembali dua surau itu hampir rampung dan segera dapat dimanfaatkan lagi untuk tempat beribadah dan kegiatan keagamaan lainnya oleh masyarakat muslim di dua nagari itu, tambahnya.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009