Tokyo (ANTARA News/AFP) - Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Sabtu mengatakan, bahwa Amerika berkomitmen bahwa keamanan Asia tak akan bisa digoyahkan meskipun investasi besar sumber daya AS dalam perang berada di Irak dan Afghanistan.

"Bahkan pada saat tentara Amerika sedang berada di dua putaran perang di dunia, komitmen kami kepada keamanan Jepang dan kepada keamanan Asia tak kan tergoyahkan," kata Obama dalam pidato mengenai kebijakan umum luar negerinya di Tokyo.

"Hal ini bisa dilihat pada pengiriman-pengiriman tentara kami di seluruh kawasan, dan di atas segalanya, melalui pemuda dan pemudi kami yang berseragam," ujarnya.

Presiden Amerika Sabtu mengatakan, Washington tidak akan "takut" kepada ancaman-ancaman nuklir Korea Utara, namun menegaskan bahwa AS siap untuk menawarkan "masa depan yang beda" kepada negara yang terkucil itu.

"Selama beberapa dasawarsa, Korea Utara memilih cara konfrontasi dan provokasi, termasuk mengejar senjata nuklir," kata Obama dalam pidato di Tokyo dalam kunjungan dua harinya di Jepang.

Ini adalah lawatan pertamanya ke Asia.

"Kami tidak akan takut oleh ancaman-ancaman, dan kami akan terus mengirim pesan yang jelas melalui tindakan-tindakan kami, dan bukan sekedar kata-kata: penolakan Korea Utara untuk memenuhi kewajiban internasionalnya akan hanya membuat negara itu tidak aman, tidak lebih."

Obama menyeru Pyongyang agar kembali ke meja perundingan perlucutan senjata nuklir bersama AS, Jepang, China, kedua Korea dan Rusia.

Korea Utara keluar dari perundingan itu April lalu, sebelum pihaknya melakukan uji coba senjata nuklirnya yang kedua pada bulan berikutnya.

Namun Obama juga mengatakan bahwa "masih ada cara lain yang bisa ditempuh" jika Pyongyang sepakat pada perlucutan senjata nuklir di semenanjung Korea.

"Bekerja sama dengan para mitra kami, dan didukung oleh diplomasi langsung, AS siap untuk menawarkan satu masa depan yang beda bagi Korea Utara," katanya.

"Justru isolasi yang mempersulit, menakutkan dan menindas rakyatnya, padahal Korea Utara bisa mempunyai masa depan berintegrasi secara internasional.

"Untuk menghapus kemiskinan, Korea Utara akan punya peluang ekonomi di masa depan - di mana perdagangan, investasi dan pariwisata bisa memberikan kepada rakyat Korea Utara perubahan hidup yang lebih baik.

"Dan selain itu, isolasi bisa meningkatkan ketidak-amanan, padahal Pyongyang punya masa depan yang lebih besar di bidang keamanan dan kehormatan. Dan kehormatan ini tak bisa diperoleh melalui negara yang sedang berperang."

Obama juga menyeru Korea Utara untuk menuntaskan kasus warga Jepang yang diculiknya pada tahun 1970-an dan 1980-an, untuk melatih mata-matanya dengan bahasa dan budaya mereka.

"Normalisasi penuh dengan negara-negara tetangganya hanya bisa dicapai jika keluarga Jepang itu menerima laporan penuh atas kerabat mereka yang diculik," katanya.

Orang tua Megumi Yokota, pelajar putri berumur 13 tahun yang diculik puluhan tahun lalu oleh agen-agen Korea Utara, hadir dalam pidato Obama tersebut.

Obama memulai lawatan delapan harinya ke Asia di Tokyo. Kemudian dia bertolak ke Singapura untuk menghadiri konferensi tingkat tinggi (KTT) APEC, sebelum melanjutkan kunjungan ke China dan Korea Selatan.

Obama Sabtu juga mengatakan dalam pidatonya bahwa AS tidak berusaha untuk `menahan` kemajuan China namun menandaskan bahwa kemunculannya justru akan memperkaya keamanan dan kesejahteraan dunia.

"AS tidak berusaha menahan kemajuan China, namun justru memperdalam hubungan dengan China mengingat lemahnya hubungan kedua negara," kata Obama dalam pidato mengenai kebijakan luar negeri utamanya di Tokyo.

"Sebaliknya, meningkatnya kekuatan, kemakmuran China bisa jadi sumber kekuatan bagi masyarakat bangsa-bangsa," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009