Tegal (ANTARA News) - Dua orang tewas tertabrak Kereta Api (KA) Argo Muria di perlintasan tanpa palang pintu di Desa Keturen, Kecamatan Tegal Selatan, Kota Tegal, Jawa Tengah, Sabtu sekitar pukul 11:15 WIB.
Korban bernama Prayito (20), warga Desa Pecangakan, Kecamatan Adiwerna, Slawi, sedangkan seorang lainnya berjenis kelamin perempuan, hingga saat ini belum diketahui identitasnya.
Sunarto, seorang saksi mata, menjelaskan, kedua korban berboncengan sepeda motor Honda Supra Fit bernomor polisi G 3900 PP melaju dari arah utara melewati perlintasan rel dua jalur itu.
Mereka terlihat berhenti lebih dahulu sebelum melintasi rel sebelah utara, karena melihat ada KA Fajar Utama melintas dari timur (Semarang) ke barat (Jakarta).
Namun, katanya, saat mereka mencoba menyeberangi rel lainnya, dari arah barat secara mendadak datang KA Argo Muria melintas secara cepat.
Tabrakan tidak bisa dihindari, sepeda motor yang ditumpangi kedua korban terseret KA Argo Muria jurusan Surabaya-Jakarta itu hingga sepanjang sekitar 200 meter, sedangkan kedua korban terlempar sejauh sekitar 70 meter dari lokasi kejadian.
"Padahal kami yang sedang duduk-duduk di warung tak jauh dari lokasi telah berteriak mengingatkan korban, kalau ada KA yang akan lewat," katanya.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Tegal, A.A. Sukreta, di lokasi kejadian, menyebut, kondisi kedua korban sebagai mengenaskan.
"Bahkan motor yang ditumpang korban, kondisinya rusak berat seperti bagian mesin hancur dan bodi belakang ringsek," katanya.
Kedua korban dibawa ke RSI Harapan Anda Tegal untuk visum et repertum, sedangkan sepeda motor yang ringsek dibawa ke Markas Polresta Tegal.
Polisi, katanya, masih melakukan penyelidikan terkait kecelakaan tersebut, termasuk mencari identitas korban perempuan.
Ia mengimbau, masyarakat hati-hati saat melewati perlintasan tanpa palang pintu rel KA.
"Masih banyaknya perlintasan tanpa palang pintu, sehingga kami imbau agar masyarakat lebih berhati-hati saat melintasinya dan sebelumnya tengok kanan dan kiri perlintasan itu," katanya.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009