Jakarta (ANTARA) -
Kedutaan Besar Armenia di Jakarta mengatakan bahwa Azerbaijan melakukan serangan militer di bagian timur laut perbatasan negara antara Armenia dan Azerbaijan.

Serangan tersebut juga mengarah ke permukiman dan infrastruktur sipil di provinsi Tavush di Armenia, berdasarkan keterangan tertulis dari Kedutaan Besar Armenia di Jakarta, Sabtu.

Kedutaan Besar Armenia mengungkapkan bahwa pada 12 Juli, para prajurit Angkatan Bersenjata Azerbaijan dengan kendaraan militer melintasi perbatasan negara Armenia ke arah provinsi Tavush.

Kemudian, prajurit Azerbaijan tersebut bergerak menuju ke posisi militer Armenia dekat dengan desa Movses.

Para prajurit Azerbaijan meninggalkan kendaraan dan mundur ke posisi mereka setelah mendapat peringatan dari pihak Armenia.

Namun, 1 jam 15 menit kemudian, para prajurit Azerbaijan kembali bergerak untuk mengambil alih posisi perbatasan Angkatan Bersenjata Armenia. Mereka menggunakan mortar kaliber 82 milimeter.

Upaya tersebut berhasil diredam oleh pasukan Armenia.

Baca juga: Bentrok di perbatasan Azerbaijan-Armenia, tentara tewas dan luka-luka

Baca juga: Dubes Azerbaijan ingin Indonesia dorong perdamaian Nagorno-Karabakh

Pada malam hari, pihak Azerbaijan melakukan penembakan ke posisi militer Armenia menggunakan mortar kaliber 82 milimeter serta tank.

Penembakan tersebut berlanjut dengan interval 15 menit sepanjang hari berikutnya.

Pada 13 Juli, tentara Azerbaijan kembali melakukan tindakan agresif dengan menggunakan berbagai macam senjata, seperti artileri berat, mortar kaliber besar dan tank.

Dalam pertempuran dan pengintain, tentara Azerbaijan menggunakan pesawat nirawak

Selain serangan ke militer Armenia, tentara Azerbaijan menyerang permukiman dan infrastruktur sipil di provinsi Tavush, Armenia.
Desa-desa Chinary dan Aygepar diserang dengan menggunakan mortar kaliber 82 milimeter dan 120 milimeter.

Agresi dan serangan ke wilayah Armenia berlanjut pada 14 Juli dan 16 Juli, menurut Kedubes Armenia di Jakarta.

Seluruh keterangan dan pernyataan tersebut disampaikan oleh Pemerintah Armenia melalui kedutaan besarnya di Jakarta untuk menanggapi pernyataan dari pemerintah Azerbaijan yang disampaikan oleh Kedubes Azerbaijan di Jakarta.

Sebelumnya, Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev menuding pihak militer Armenia memprovokasi terjadinya bentrokan di daerah Tavush, yang menyebabkan banyak prajurit dan warga sipil terbunuh.

Tak lama setelah bentrokan terjadi di wilayah perbatasan yang berlangsung hingga Senin (13/7), Presiden Aliyev menggelar rapat Dewan Keamanan.

"Semua ini merupakan tanggung jawab politik-militer Armenia. Peristiwa semacam itu terjadi karena kegiatan kepemimpinan Armenia yang tidak jujur," ujar Aliyev dalam pidato yang disampaikan Kedutaan Besar Azerbaijan di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Presiden Azerbaijan tegaskan tak akan serahkan wilayahnya ke Armenia

Baca juga: Presiden Azerbaijan tuding Armenia provokasi bentrokan di perbatasan

Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2020