Las Vegas, (ANTARA News) - Pelatih Manny Pacquiao Freddie Roach mengatakan, petinjunya sudah disiapkan hampir sempurna untuk menumbangkan petinju Puerto Riko, Miguel Cotto, dalam pertarungan kelas welter WBO, Sabtu.

Walau pun Pacquiao baru untuk pertama kalinya bertanding di kelas welter melawan petinju yang lebih besar dan kuat, Roach yakin petinju Filipina itu akan meraih kemenangan karena akumulasi pukulannya hebat serta gerak kakinya yang lincah, sebagaimana dikutip dari Reuters. 

"Saya belum pernah melihat petinju saya bersiap sebagus ini," kata Roach dalam wawancara dengan Reuters di MGM Grand, Jumat, "Pacquiao akan tampil lebih baik dibanding sebelumnya."

"Cotto memang lebih besar tetapi saya yakin tinju Pacquiao lebih hebat karena ia memiliki gerakan lebih cepat," katanya.

"Saya menghormati Miguel tetapi ia akan tumbang terkena pukulan Manny besok. Pertahanannya kurang bagus, ia gampang dipukul dan ia akan menjadi petinju yang tumbang ditangan Manny," katanya.

Petinju Filipina yang terkenal memiliki kekuatan pukulan di kirinya (kidal) itu sudah melatih tangan kanannya bersama Roach sejak ia kalah terakhir kali dari dua kekalahan dalam karirnya--setelah kalah angka atas petinju Meksiko, Erik Morales, Maret 2005.

"Seseorang mengatakan kepada saya bahwa tangan kanan Manny kurang bagus ia petinju biasa," kata Roach.

"Makanya tugas saya untuk memperbaiki fisiknya dan saya tidak akan puas sampai tangan kanannnya bisa sebagus tangan kirinya. Dan saya kira hal itu akan kita lihat besok," katanya.

Pacquiao tampil bagus pada laga terakhirnya, ketika menang KO ronde kedua atas petinju Inggris, Ricky Hatton, Mei, sehingga berhak atas sabuk juara kelas welter ringan IBO.

"Dalam pertandingan melawan Hatton, tangan kanannya sudah bekerja," kata Roach sembari tersenyum, "Ia terkena pukulan keras dua kali ketika lawannya mengamati tangan kirinya, setelah itu baru tangan kirinya yang masuk menghantam lawannya."

"Manny sekarang jauh lebih berbahaya dengan kedua tangannya dan itu merupakan kemajuannya yang besar. Ia bertanding dengan tangan kanan dan kiri dan ia amat sukar dipukul," katanya.

Pacquiao, juara dunia di enam kelas berbeda, memiliki rekor 49-3-2 dengan 37 kali menang KO.

Cotto, memenangi gelar juara dunia tiap tahun sejak 2004, dengan karir 34-1 (27 menang KO), tetap menyatakan rasa hormatnya dengan Pacquiao dan Roach.

"Saya yakin saat ini merupakan tantangan (Pacquiao) terbesar," kata Roach, "Cotto tahu bagaimana mengatasi kecepatannya."

"Ia menggunakan waktu dan jarak serta pukulan satu satu, jadi harus lebih hati-hati menghadapinya," kata pelatih itu.

"Ia lebih cerdas dari yang diduga orang. Ia menata permainannya dengan amat apik. Kami harus memanfaatkan kecepatan. Bagaimana cara memanfaatkan kecepatan itu, itu lah yang terpenting," katanya.

"Kami ingin mengatur irama masuk memukul dan keluar bertahan atau dengan cara seperti itu, seperti ketika menghadapi Ricky Hutton," kata Roach sembari menambahkan, "Melakukan kombinasi taktik, antara bergerak maju dan bergerang menyamping."

"Kami harus mendikte jarak. Kami harus menunjukkan kekuatan kami, karena bila kami membiarkan dia (Cotto) menang dalam beberapa ronde, ia akan semakin tajam, kuat dan percaya dirinya menanjak. Kami tidak akan membiarkan itu terjadi," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009