Bangkok (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Pemerintah Thailand tidak berniat menutup kedutaan besarnya di Phnom Penh kendati hubungan diplomatik kedua negara memburuk setelah Kamboja mengusir seorang pejabat perpangkat sekretaris satu di Kedubes Thailand di negeri itu.
Menteri Luar Negeri Kamboja telah memerintahkan Kamrob Palawatwichai untuk meninggalkan negara itu dalam 48 jam, dari pukul 17.00 waktu Kamboja.
Setelah mempelajari perintah Kamboja, Bangkok menanggapi dengan mengusir pula sekretaris satu di Kedubes Kamboja di Bangkok dan memerintahkan dia meninggalkan Thailand dalam waktu 48 jam, mulai pukul 17.00 waktu setempat.
Tindakan balasan Bangkok itu tidak terlalu keras, ketika pada titik ini pemerintah tidak mengambil kebijakan menutup kedubes Thailand di Kamboja, lapor kantor berita Thailand, mengutip Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva.
Hubungan diplomatik Thailand dan Kamboja memburuk setelah pada 4 Novemberi lalu Kamboja mengangkat buronan mantan Perdana Meteri Thailand Thaksin Shinawatra sebagai penasehat ekonomi pemerintah Kamboja.
Sehari setelah pengangkatan Thakasin, pemerintah Kamboja mengumumkan memanggil pulang duta besarnya untuk Thailand sebagai tanggapan atas kebijakan pemerintah Thailand memanggil pulang duta besarnya untuk Kamboja.
Thaksin, yang telah berada di Kamboja sejak Selasa, memberikan ceramah pada Kamis kepada 300 pakar ekonomi Kamboja di Kementerian Ekonomi dan Keuangan Kamboja yang menitikberatkan pada "Strategi menghadapi krisis keuangan dan ekonomi."
"Pengusiran sekretaris pertama kedubes Thailand itu tidak akan berlanjut pada penutupan kedubes Thailand di Kamboja," kata Deputi Perdana Menteri urusan Keamanan, Suthep Thaugsuban.
Thailand akan tetap menugaskan atase militer untuk kedubes Thailand di Kamboja untuk membantu Bangkok guna melakukan koordinasi dengan pihak Kamboja, kata Suthep.
Sementara itu, Suthep mengakui bahwa pihaknya belum dapat memprediksi mengenai apakah situasi hubungan kedua negara akan segera membaik bila Thaksin meninggalkan Kamboja.
Thaksin dilaporkan telah meninggalkan Kamboja menuju Dubai, Uni Arab Emirat, Jumat.
Thaksin ditumbangkan oleh kudeta militer pada September 2006, dan sejak itu hidup dalam pengasingan di luar negeri.
Ia sempat kembali ke Thailand pada Februari 2008 untuk menghadapi dakwaan korupsi, namun belakangan mengasingkan diri lagi ke luar negeri dan dijatuhi hukuman penjara in absentia. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009