Kepala Biro Humas dan Hukum Departemen ESDM Sutisna Prawira di Jakarta, Jumat menyebutkan, tagihan listrik yang disebut golongan traksi (T) itu merupakan upaya pemerintah meringankan beban masyarakat pengguna KRL.
"Potongan berlaku mulai pemakaian Januari ini yang akan ditagihkan Februari nanti," katanya.
Menurut dia, potongan diputuskan setelah inspeksi mendadak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Stasiun Kota, Jakarta pada Kamis (15/1).
KAI sudah merespons pemberian diskon tersebut dengan menurunkan tarif penumpang KRL Jabodetabek sebesar Rp500. Tarif KRL ekonomi non-AC turun dari Rp2.500 menjadi Rp2.000 dan ekonomi AC dari Rp6.000 menjadi Rp5.500.(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009