Singapura (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan melakukan pertemuan dwipihak dengan Presiden China Hu Jintao menjelang pertemuan puncak Forum Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Singapura, 14-15 November.

"Presiden dijadwalkan melakukan pertemuan dengan Presiden China Jumat sore," kata Juru Bicara Kepresidenan Dino Patti Djalal di Hotel Marina Mandarin, Singapura, Jumat.

Pertemuan antara Presiden Yudhoyono dengan Hu Jintao merupakan satu dari sejumlah pertemuan dwipihak yang akan dilakukan oleh Presiden di sela-sela rangkaian pertemuan puncak APEC.

Namun, Dino tidak merinci agenda pembicaraan dalam pertemuan kedua kepala negara itu.

Kedua Kepala Negara itu tiba di Singapura lebih awal dari jadwal berlangsungnya pertemuan puncak APEC karena masing-masing memiliki agenda kunjungan kerja kepada pemerintah Singapura.

Presiden Yudhoyono, pada Kamis (12/11) melakukan kunjungan kenegaraan kepada Presiden Singapura SR Nathan, Minister Mentor Lee Kuan Yew dan Perdana Menteri Lee Hsien Loong.

Pada Kamis malam Perdana Menteri Lee Hsien Loong menjamu delegasi Indonesia dalam sebuah jamuan santap malam di IStana.

Dalam pertemuan dwipihak tersebut, kedua kepala pemerintahan membahas upaya-upaya peningkatan hubungan baik kedua negara.

Sementara itu Presiden Hu Jintao melakukan kunjungan kenegaraan kepada Presiden Singapura SR Nathan pada Rabu (11/11) menjelang rangkaian pertemuan puncak APEC untuk merayakan 20 tahun hubungan diplomatik kedua negara.

Pemerintah China menyerahkan sepasang panda raksasa untuk menandai hubungan baik kedua negara. Sepasang panda itu, seekor panda betina berusia satu tahun dan seekor panda jantan berusia du atahun, berasal dari pusat penakaran panda Wolong di Provinsi Sinchuan.

Turut serta dalam rombongan Presiden antara lain, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Menteri Perisndustrian MS Hidayat, Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Malarangeng dan Kepala BKPM Gita Wirjawan.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009