Washington (ANTARA News/AFP) - Presiden Amerika Serikat Barack Obama cenderung menggunakan strategi kompromi mengenai keberadaan tentara AS di Afghanistan, kata para pejabat di Washington, Kamis.
Menteri Pertahanan AS Robert Gates mengatakan, Obama kini sedang berupaya menunjukkan komitmen kuat AS kepada Afghanistan, dan menyampaikan pesan kepada pemerintah Presiden Hamid Karzai yang terlibat korupsi bahwa kehadiran militer AS di negeri itu ada batas waktunya.
"Bagaimana Anda mengisyaratkan pemecahan dan pada saat yang sama isyarat Anda tidak akan selamanya dilakukan," kata Gates, seraya menyebut itu tantangan untuk membuat keputusan yang berimbang.
Obama mengatakan telah memberikan serangkaian pilihan mengenai Afghanistan, tiga diantaranya penguatan pasukan dengan pengiriman sekitar 20 ribu-40 ribu tentara, dan keempat adalah opsi militer yang tak diungkapkan.
"Dia sedang mempertimbangkan bagaimana memadukan beberapa cara terbaik dari beberapa opsi itu untuk mendapatkan dampak yang baik," kata Gates.
Sementara Juru bicara Gedung Putih Robert Gibbs mengatakan, tidak ada pengumuman yang akan dibuat sampai Obama kembali dari lawatannya ke Asia pada 19 November.
Dia berharap ada pertemuan-pertemuan lagi dengan para pejabat tinggi militer sebelum presiden sampai pada keputusan.
"Saya tahu anda mungkin berharap Menteri Gates menyampaikan sesuatu hari ini, bahwa presiden sedang mengevaluasi pilihan-pilihan itu, memilih cara yang terbaik di antara banyak opsi. Apa yang diinginkan presiden adalah meyakinkan diri bahwa kita adalah mitra terkuat bagi pemerintah Afghanistan," kata Gibbs kepada wartawan di atas pesawat Air Force One.
Bocornya kabel dari dutabesar AS di Kabul Kamis menggarisbawahi kelemahan Karzai dan pemerintahnya yang menyatu menjadi masalah penting yang dihadapi Obama dalam memutuskan masalah pasukannya.
Karzai, yang mendapat dukungan internasional sejak lama meskipun dalam kenyataannya pemerintahannya dipandang korup, memperlihatkan hubungan yang kurang enak dengan negara-negara Baratsejak dia terpilih kembali dalam pemilu yang cacat Agustus lalu.
Dutabesar AS di Kabul, Karl Eikenberry, pensiunan jenderal angkatan darat yang pegang komando atas pasukan AS di Afghanistan 2005-2007, secara detil menyatakan keprihatinan serius di dalam kabelnya yang dibocorkan oleh surat kabar The Washington Post dan The New York Times.
Dia melaporkan mengenai sikap mencla-mencle Karzai dan memperingatkan, bahwa ia menentang pengiriman tentara tambahan AS ke Afghanistan sampai pemimpin Afghanistan itu bisa menyelesaikan masalah korupsi dan ketidak-mampuan dalam pemerintahannya.
Sebelumnya, komandan pasukan AS dan NATO di Afghanistan, Jenderal Stanley McChrystal, menginginkan 40.000 tentara tambahan tahu depan, dan memperingatkan bahwa tanpa mereka misi AS di negara itu akan gagal. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009