MIKTA merupakan kelompok informal yang didirikan oleh para menteri luar negeri dari Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia pada 2013.
"Hal yang dibahas pada pertemuan siang ini, pertama, bagaimana negara-negara MIKTA dapat memperkuat multilateralisme dalam menghadapi tantangan global, khususnya COVID-19," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Dukungan Strategis Pimpinan Kemlu, Achmad Rizal Purnama saat pengarahan media di Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Jumat, sebagaimana disiarkan langsung via aplikasi Zoom.
Ia menjelaskan semangat multilateralisme itu akan disampaikan lewat pesan "recover together, recover stronger" atau "pulih bersama, pulih untuk jadi lebih kuat," terang Achmad Rizal Purnama yang biasa disapa dengan Rizal.
Dalam laman resmi Kementerian Luar Negeri RI, Retno menyampaikan pandemi COVID-19 menyebabkan krisis pembangunan dan kemanusiaan yang tidak dapat diselesaikan sendiri. "Oleh karena itu, kerja sama internasional dan multilateralisme jadi semakin penting, untuk bersama-sama mencari solusi," kata Retno sebagaimana dikutip dalam laman resmi Kemenlu RI.
Terkait dengan itu, Retno juga mendorong anggota MIKTA untuk senantiasa jadi "positive force" atau pendukung multilateralisme.
Retno juga membahas relevansi MIKTA pada pertemuan tingkat menteri tersebut. Menurut Retno, sebagaimana disampaikan dalam laman resmi Kemenlu RI, MIKTA perlu mampu beradaptasi, responsif, dan jadi bagian dari solusi masalah dunia, sehingga organisasi itu tetap relevan.
Menlu Retno turut menyampaikan masa pandemi jadi momen yang tepat bagi anggota MIKTA untuk meningkatkan kerja sama perdagangan mengingat pandemi membuat sektor ekonomi negara-negara anggota terpuruk.
Dalam pertemuan itu, enam menteri luar negeri MIKTA juga menyepakati MIKTA Foreign Ministers' Statement on Elections Held at the UN General Assembly. Pernyataan itu merupakan sikap bersama yang telah disepakati anggota MIKTA terkait pemilihan di badan-badan Perserikatan Bangsa-Bangsa, termasuk di antaranya terpilihnya Indonesia sebagai anggota Dewan Ekonomi dan Sosial PBB (ECOSOC) untuk periode 2021-2023.
Tidak hanya itu, pertemuan tingkat menteri MIKTA pada tahun ini juga membahas penyelenggaraan konferensi tingkat tinggi (KTT MIKTA), kerja sama multilateral demi memelihara stabilitas dagang dan global supply chain atau rantai pasok barang dunia, serta mendorong percepatan pengembangan dan distribusi vaksin COVID-19.
Baca juga: DPD RI minta MIKTA jalin kerja sama ekonomi dengan 34 provinsi
Baca juga: Para dubes kenalkan MIKTA ke mahasiswa Afrika Selatan
Baca juga: Meksiko fokus pada kesejahteraan sosial sebagai ketua MIKTA 2019
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020