Megawati: Calon kepala daerah PDIP harus miliki "fighting spirit'

Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengingatkan agar para calon kepala daerah yang diusung partai itu termasuk putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming memiliki semangat bertarung atau "fighting spirit", sehingga tidak mudah tergoyahkan menghadapi tantangan.

"Calon pemimpin harus memiliki 'fighting spirit', sehingga tidak mudah tergoyahkan dalam menghadapi ujian dan tantangan," kata Megawati saat pengumuman calon kepala daerah PDIP di 45 wilayah secara virtual, di Jakarta, Jumat.

Karena, lanjut dia, tugas kepala daerah tidaklah mudah, maka semangat bertarung harus terus dijaga sehingga mampu menghadapi hambatan yang ada.

Megawati juga meminta agar calon kepala daerah PDIP untuk menjadi pemimpin mumpuni yang kokoh dalam menjalankan Pancasila sebagai jiwa, dasar, serta tujuan seluruh kebijakan yang diambil

"Pemimpin yang mumpuni itu adalah pemimpin yang kokoh dalam menjalankan Pancasila sebagai jiwa, dasar dan tujuan bagi seluruh kebijakan politik yang diambil," kata Megawati.

Para kepala daerah juga harus sosok yang harus benar-benar berpengalaman dalam tata kelola pemerintahan yang baik, mengerti aspek perencanaan kebijakan, dan menjalankannya melalui kepemimpinan yang efektif.

"Saya tidak akan selalu lupa mengatakan tetaplah selalu bersatu dengan rakyat yang kamu pimpin. Dan apapun juga, seorang pemimpin tidak boleh lupa harus menyatukan antara pikiran dan nurani. Kalau kedua hal ini menjadi satu, Insya Allah maka yang sudah saya beri rekomendasi ini pasti akan bisa menjalankannya dengan baik," jelas Megawati.

Untuk memperkuat konsolidasi kepemimpinan itu, dirinya telah memerintahkan kepada DPP PDIP agar para calon kepala daerah segera mengikuti sekolah partai.

Meskipun, terjadi pandemi Covid-19, tetapi sekolah partai merupakan sebuah keharusan.

"Dan nanti dapat dilakukan secara online. Dengan demikian kita berharap, dapat menghasilkan pemimpin yang mumpuni dan selalu mengayomi rakyatnya," tutur Megawati.