Serang (ANTARA News) - Kain khas hasil tenunan masyarakat adat Baduy di Kabupaten Lebak, Banten diminati berbagai kalangan dalam negeri maupun mancanegara karena keantikan dan keunikannya.
Ketua Cita Tenun Indonesia (CTI) Okke Hatta Radjasa di Serang, Banten, Kamis mengatakan, pihaknya sudah mengikuti berbagai pameran hasil tenun yang diselengarakan di dalam maupun luar negeri dengan menghadirkan kain tenun khas baduy yang sudah didesain menjadi pakaian. Dalam kesempatan pameran tersebut, banyak kalangan yang menyukai dan berminat dengan tenunan baduy tersebut.
"Kami datang ke Banten untuk mengembangkan kain tenun tersebut, karena peminat dan permintaannya banyak namun produksinya terbatas," kata isteri Menko Ekuin Hatta Radjasa bernama lengkap Okktiniawati Ulfadariah saat bertemu Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah membahas rencana pengembangan tenun baduy tersebut.
Okke mengatakan tenunan baduy memiliki kekhasan tersendiri dari segi corak dan teknik pembuatannya yang kental dengan kearifan lokal. Untuk itu pihaknya akan bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Banten dan Dinas UMKM Provinsi Banten untuk memberikan pelatihan kepada para perajin tenun supaya hasil produksi bisa optimal dan kualitasnya lebih meningkat.
"Terakhir kami memamerkan tenunan baduy di Belanda pada Januari 2009, selainnya pernah di Milan, Washington DC dan Perancis," katanya.
Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah menyambut baik langkah yang dilakukan para pecinta kain tenun yang tergabung dalam CTI itu, untuk itu ia akan mengembangkan tenun baduy tersebut dalam bentuk menjadikan desa wisata dan akan memfasilitasinya melalui Dinas Kebudayaan dan Priwisata bersama Dinas Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Provinsi Banten.
"Kami menyambut baik langkah positif ini sebagai salah satu upaya mengembangkan usaha kecil dan pariwisata di Banten, mudah-mudahan awal 2010 sudah berjalan," kata Atut.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009