Kuala Lumpur (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono optimis pertumbuhan ekonomi Indonesi pada 2009 mencapai 4,3 persen atau sesuai dengan target APBN Perubahan 2009, karena pemerintah tengah mengintensifkan pembangunan dan meminimalkan dampak krisis ekonomi.

"Memang jauh lebih rendah dari sebelum krisis tetapi kami yakin akan terus tumbuh sebelum 2014 hingga 7 persen," kata Presiden dalam pertemuan bisnis dengan sekitar 200 kalangan bisnis Malaysia di Kuala Lumpur Convention Center (KLCC) Kamis.

Presiden meyakini pertumbuhan yang berkeadilan dan didistribusikan secara adil, akan bisa mengurangi kemiskinan, pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pemerintah juga akan memperkuat kemitraan dengan pihak swasta baik dari dalam dan luar negeri terutama untuk mengejar kebutuhan investasi sebesar 150-200 miliar dolar AS setahun.

Kepada para pengusaha Malaysia, Presiden menawarkan sejumlah proyek kerjasama antara lain di bidang pertanian, pabrik pupuk dan gula, pembangkit tenaga listrik serta industri manufaktur.

"Saya undang investor Malaysia untuk kerjasama investasi dalam revitalisasi pertanian industri, revitalisasi pabrik pupuk dan gula, serta manufaktur," katanya.

Presiden menjanjikan pula perbaikan iklim investasi agar lebih kondusif bagi kerjasama ekonomi dan masuknya investor asing di Indonesia, antara lain dengan terus menjaga stabilitas politik, keamanan dan penegakan hukum, serta kebijakan ekonomi seperti soal perijinan.

"Percayalah Indonesia berkomitmen penuh untuk melanjutkan reformasi dan menjadi bagian dari upaya dunia mengatasi masalah masa kini," kata Yudhoyono.

Sementara itu, Ketua Promosi hubungan Indonesia - Malaysia Tun Musa Hitam menilai ekonomi Indonesia meningkat pesat dan paling menonjol di Asean serta bertahan dari terpaan krisis. (*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009