Jakarta (ANTARA News) - Direktur Eksekutif Lingkaran Survey Indonesia (LSI), Denny J. A menyatakan, Presiden sedang diuji oleh kasus Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) versus Kepolisian Republik Indonesia (Polri), serta kasus Century.

Melakui keterangan tertulis "Hasil Riset Media Analisis LSI" yang diterima ANTARA, Kami, Denny menyatakan berlarut-larutnya isu KPK-Polri-Century menyebabkan media mempersepsikan negatif Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Presiden.

"Akibatnya, seratus hari pemerintahan baru terancam tidak efektif," tegasnya.

Hasil riset tersebut menyebutkan, 58 persen media mempersepsikan DPR secara negatif, menyusul pertemuan DPR dengan Kapolri.

Menuirutnya, media menganggap Komisi III DPR tidak mengeksplorasi secara kritis Kapolri.

Media juga menilai, pertemuan antara KPK dengan salah satu lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang berakhir ricuh menyebabkan perseteruan KPK-Polri semakin keruh.

LSI menyebutkan, 64 persen media mempersepsikan Presiden secara negatif karena Presiden bersikap diam atas pencatutan namanya yang menambah luas rumor keterlibatan presiden.

"Apalagi ketika Partai Demokrat yang mengusung presiden, tidak ikut dalam hak angket Bank Century".

Denny mengharapkan, Presiden dan DPR mendapatkan kepercayaan publik dalam seratus hari pemerintahan mereka.

Dirinya menegaskan, kepemimpinan presiden dalam kasus KPK-Polri-Century sedang diuji, karena kasus tersebut dapat menenggelamkan aktivitas pemerintahan baru.

Riset yang dilakukan LSI berupa media analisis terhadap lima koran nasional yakni Kompas, Koran Tempo, Media Indonesia, Republika dan Seputar Indonesia.

Periode Riset adalah 3 November-9 November 2009. (*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009