Kepala Cabang ACT Sumsel Deni Marlesi di Palembang Jumat mengatakan BKB merupakan program bantuan bahan pangan gratis dengan konsep adanya pemberi dan adanya penerima.
Baca juga: ACT-Pemprov DKI kolaborasi untuk penyembelihan kurban saat pandemi
"Masyarakat yang mampu bisa menyumbangkan bahan pangan, nanti kami kumpulkan dan akan dibagikan di lokasi-lokasi yang warganya membutuhkan bantuan itu," ujarnya.
Menurut dia pilot program BKB dimulai hari ini dengan menyasar tiga lokasi masjid di Kota Palembang, ACT Sumsel membagi sayur-sayuran, beras dan mi instan menjadi puluhan kantong kecil agar pembagian merata karena satu warga boleh mengambil lima kantong dengan isian berbeda.
Baca juga: Ratusan orang di Sumsel jadi agen global kurban ACT
Proses pembagian tetap memperhatikan protokol kesehatan COVID-19, kata dia, warga diharuskan memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak selama mengantri pengambilan bantuan.
"Hari ini ada 150 kantong yang dibagikan, insyaallah ke depan lebih banyak lagi bantuan yang bisa disalurkan," tambahnya.
Baca juga: ACT: Penyintas banjir Sigi Biromaru butuh pakaian dan selimut
ACT Sumsel berencana melaksanakan program tersebut satu kali sepekan dengan menyasar lokasi yang berbeda, seperti perumahan dan pusat perbelanjaan untuk mengajak masyarakat yang mampu secara ekonomi agar mau berbagi.
"Sesuai tagline program BKB yaitu 'Ambil Secukupnya Berikan Sebanyaknya, mari bahu-membahu saling bantu dengan sedekah terbaik," kata Deni menjelaskan.
Masyarakat tetap dapat berpartisipasi pada program BKB meski tidak bisa menyumbangkan bahan pangan langsung dengan donasi ke rekening 6600005505 (BNI) atas nama Aksi Cepat Tanggap.
Pewarta: Aziz Munajar
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2020