Jakarta (ANTARA) - Serangan panik tidak dapat diprediksi dan terjadi karena alasan yang berbeda. Di antara mereka yang mengalami serangan panik, beberapa mungkin hanya terkena beberapa serangan dalam hidup mereka, sementara yang lain mengalami serangan berulang.

Ketika serangan panik datang tanpa peringatan, penderita bisa sangat menakutkan, dan penting bagi orang-orang di sekitarnya tetap tenang.

Penderita biasanya berkeringat, sesak napas, merasa sakit atau mual, kehilangan kendali, merasa ada bahaya yang akan datang, sakit dada, kram perut hingga pusing atau pingsan.

Gejala serangan panik biasanya mencapai intensitas puncak dalam 10 menit. Jadi, penting bagi orang di sekitar penderita bertindak cepat untuk membantu meringankan gejala jika memungkinkan.

Baca juga: Empat cara atasi sulit tidur karena terbangun tiba-tiba

Baca juga: Ini yang namanya meditasi sufi (video)

Lantas, apa yang bisa dilakukan? Berikut langkah-langkahnya seperti dilansir Medical News Today pada Rabu (15/7):

Membuat percakapan dan afirmasi positif
Apa yang Anda katakan saat menanggapi seseorang yang mengalami serangan panik sama pentingnya dengan apa yang mereka lakukan. Terlibat dalam percakapan dapat mengalihkan perhatian dari gejala ekstrem dan membantu orang tersebut mengatur pernapasannya.

Ajukan pertanyaan. Perkenalkan diri Anda dan tanyakan apakah orang tersebut membutuhkan bantuan. Jika iya, tanyakan apakah mereka pikir mengalami serangan panik dan apakah mereka pernah mengalami serangan panik sebelumnya.

Cara ini bisa mengingatkan mereka tentang serangan sebelumnya dan cara pemulihannya.

Tetap tinggal atau pergi. Biarkan orang itu tahu dia tidak harus tinggal di tempatnya sekarang. Meninggalkan situasi tertentu dapat menghilangkan tekanan. Cari tahu apa yang membuat dia merasa paling nyaman.

Kata-kata baik. Tetap positif dan tidak menghakimi itu penting. Bantu orang itu memahami Anda ada di sana untuk membantunya. Ingatkan dia serangan panik hanya sementara.

Lakukan percakapan yang ramah. Obrolan yang menarik dapat membantu mengalihkan perhatian seseorang dari gejalanya. Jika Anda temannya, ajukan topik yang dia minati untuk membantunya memikirkan hal lain.

Baca juga: Fergie pilih meditasi ala Oprah untuk tenangkan pikiran

Baca juga: Lima cara atasi stres

Teknik khusus
Ketika seseorang kehilangan kendali atas dirinya dan lingkungannya, ada teknik-teknik yang bisa Anda coba sarankan.

Pertama, duduk dengan kaki nyaman di lantai. Seseorang harus fokus pada pernapasan.

Kedua, teknik 5-4-3-2-1. Berfokus pada hal-hal lain di ruangan dan indera yang berbeda dapat mengalihkan perhatian orang dari serangan panik. Dia dapat fokus mengidentifikasi lima hal untuk dilihat, empat objek untuk disentuh, tiga suara untuk didengar, dua aroma berbeda, dan satu rasa.

Ketiga, matematika sederhana: Menghitung angka dari satu hingga 10 yang tidak berurutan atau melakukan perhitungan matematika sederhana bisa memberikan sesuatu yang lain untuk dikonsentrasikan.

Keempat, tanyakan kepada orang itu hari apa sekarang, sedang bersama siapa dan berada di mana.

Apa yang tidak boleh dilakukan ketika seseorang mengalami serangan panik?

Membantu seseorang yang mengalami serangan panik bisa sangat menegangkan, jadi penting bagi seseorang untuk memperhatikan tindakan apa yang bisa membuat serangan panik lebih buruk.

Tindakan yang dapat memperburuk serangan panik termasuk:
1. Mengatakan "tenang". Walaupun membuat seseorang untuk berbicara sangat penting, frasa seperti "tenang," "jangan khawatir," dan "cobalah untuk santai" dapat membuat gejala lebih buruk.

2. Menjadi kesal. Tetap bersabar untuk membantu seseorang menghadapi serangan panik dan jangan meremehkan pengalaman dia.

3. Membuat asumsi. Selalu tanyakan bantuan apa yang dia butuhkan, alih-alih berasumsi atau menebak saran yang benar.


Baca juga: Bipolar, Marshanda sempat terkena serangan panik di mal

Baca juga: Terlalu banyak berpikir? Begini cara mengatasinya

Baca juga: Mulailah bermeditasi demi hindari sakit

Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020