Makassar (ANTARA) - Komandan Lantamal VI Laksamana Pertama TNI Hanarko Djodi Pamungkas mengirimkan personelnya termasuk bantuan dan peralatan dalam membantu korban banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.

Asisten Logistik (Aslog) Danlantamal VI Kolonel Laut (T) Dimi Trisakti memimpin langsung bantuan kemanusiaan itu di Luwu Utara, Kamis.

"Semua pasukan yang diterjunkan adalah prajurit terlatih dan siap membantu secara maksimal dalam penanganan banjir bandang di Masamba," ujarnya.

Baca juga: Tangani banjir Luwu Utara, Sulsel ambil tiga langkah awal

Ia mengatakan, pengiriman pasukan dan bantuan ke daerah bencana, sebagai langkah tanggap darurat bencana di wilayah Provinsi Sulsel.

Kolonel Laut (T) Dimi Trisakti mengatakan Satuan Tugas (Satgas) Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRCPB) Lantamal VI berangkat lewat jalur darat ke Masamba menggunakan tiga truk dengan dilengkapi berbagai fasilitas dan alat penunjang seperti tenda serbaguna, genset fortable dan perlengkapan dapur lapangan serta veld bed.

Selain memberangkatkan pasukan, Lantamal VI juga mengirim bantuan paket sembako dan air mineral untuk masyarakat korban bencana banjir bandang Masamba.

"Satgas PRCB Lantamal VI ini juga membawa 1000 paket sembako dan puluhan galon air mineral untuk dibagikan kepada masyarakat korban bencana banjir bandang Masamba," ucap VI Kolonel Laut (T) Dimi Trisakti.

Sebelumnya, laporan BPBD Kabupaten Luwu Utara, banjir dipicu salah satunya hujan dengan intensitas tinggi. Debit air hujan mengakibatkan Sungai Masamba, Rongkang dan Sungai Rada meluap sehingga terjadi banjir bandang.

Baca juga: Korban jiwa banjir bandang Luwu Utara bertambah jadi 32 orang

Melihat potensi ancaman banjir bandang, Kabupaten Luwu Utara termasuk wilayah yang memiliki bahaya kategori sedang hingga tinggi untuk bencana banjir bandang. Sebanyak 11 kecamatan berada pada kategori tersebut. Jumlah populasi terpapar bahaya banjir bandang mencapai 23.402 jiwa.

Pantauan BPBD setempat, cuaca pada Selasa (14/7) masih mendung di hulu sungai. Prakiraan BMKG berdasarkan dasarian II-III Juli dan I Agustus 2020 masih menunjukkan curah hujan pada kategori menengah hingga tinggi.

Berdasarkan data sementara, korban meninggal dunia akibat musibah banjir bandang yang menerjang Kecamatan Masamba dan sekitarnya sebanyak13 orang, 10 orang mengalami luka-luka dan harus dirawat di RSUD Andi Djemma. Sementara ini ada 38 orang dinyatakan hilang sesuai dengan laporan yang masuk di posko penanganan bencana kabupaten setempat.

Banjir bandang yang membawa material lumpur dan merendam Kota Masamba tersebut terjadi pada Senin (13/8/2020) malam sekitar pukul 20.15 Wita. Air surut menyisakan tumpukan lumpur setinggi 50-150 centimeter kemudian mengeras di pusat kota sampai ke permukiman warga.

Terputusnya listrik dan saluran telekomunikasi membuat perekonomian di ibu kota Luwu Utara itu lumpuh.

Baca juga: Gus Menteri minta kades bantu korban banjir bandang Masamba
Baca juga: Gubernur Sulsel laporkan banjir Lutra kepada Presiden
Baca juga: BNPB masih kumpulkan data pemicu banjir bandang Luwu Utara

Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020