Pada sungai, akan dilakukan normalisasi karena dasar sungainya sudah naik bahkan ketebalannya mencapai delapan meter
Makassar (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyiapkan tiga penanganan prioritas paling utama terhadap bencana longsor dan banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono saat meninjau lokasi banjir dan longsor di Masamba Lutra Kamis menyebutkan ada tiga prioritas utama penanganan setelah banjir Luwu Utara, pertama memperbaiki akses jalan, kedua relokasi warga terdampak dan ketiga pembenahan tanggul dan normalisasi sungai.
Baca juga: Korban jiwa banjir bandang Luwu Utara bertambah jadi 30 orang
"Prioritas membersihkan konektivitas ini. Saya beri waktu sampai hari Minggu sudah harus bersih. Di tiga tempat ini, yakni di Sungai Rongkong, Sungai Randa dan Sungai Masamba ini," kata Basuki.
Kata dia, tanggul juga akan dibuat sebab air sungai meluap ke kota ini. Warga yang tinggal di bantaran sungai akan direlokasi dan disiapkan rumah hunian tetapnya.
Baca juga: Warga Luwu Utara gotong royong bantu evakuasi korban banjir
"Pada sungai, akan dilakukan normalisasi karena dasar sungainya sudah naik bahkan ketebalannya mencapai delapan meter," lanjutnya.
Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang menambah alat berat guna mempercepat penanganan darurat banjir bandang. Tambahan alat berat dikerahkan ke Desa Radda yang terdampak paling parah.
Baca juga: Menteri PUPR: Segera normalisasi sungai di Luwu Utara pascabanjir
Banjir bandang yang terjadi Luwu Utara merendam enam kecamatan mengakibatkan sebagian ruas jalan trans Sulawesi ditutup atau tertutup material lumpur. Kondisi terparah dengan lumpur setinggi lebih dari satu meter terjadi di wilayah Radda dan Masamba.
Pemerintah melakukan pembukaan ruas jalan yang tertutup lumpur menggunakan alat berat untuk membersihkan lumpur dari akses utama yang menghubungkan Luwu Utara dengan daerah lain.
Banjir bandang pada Senin (13/7) malam disebabkan luapan air Sungai Masamba menyusul hujan berintensitas sangat tinggi di hulu sungai. Luapan air sungai tersebut membawa material lumpur dan batang pohon berukuran besar.
Sebelumnya, Kementerian PUPR telah mengerahkan tiga excavator, satu dozer, dan dua dump truck. Selain itu ada pula empat excavator dari instansi setempat yang membantu proses penanganan darurat.
Penanganan darurat juga dilakukan Kementerian PUPR dengan membangun tanggul karung pasir untuk mencegah kembalinya meluap air sungai, serta menyediakan fasilitas air bersih, sanitasi, dan bantuan sembako bagi pengungsi.
Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2020