Saat ini sudah dilaksanakan pekerjaan fisik untuk tahap pertama
Baturaja (ANTARA) - Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, dalam waktu dekat akan memilki jaringan gas bumi rumah tangga untuk masyarakat di dua kecamatan di wilayah setempat.
"Dua kecamatan tersebut yaitu Lubuk Batang dan Baturaja Timur," kata Bupati OKU Kuryana Azis saat rapat koordinasi pembangunan infrastruktur jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga bersama Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Kementerian ESDM di Ruang Rapat Bina Praja Pemkab OKU, Kamis.
Bupati mengatakan, program pembangunan jaringan gas bumi untuk rumah tangga ini adalah kebijakan Pemerintah Kabupaten OKU yang diperuntukan bagi masyarakat di wilayah setempat.
"Program City Gas ini merupakan program strategis yang direncanakan Pemerintah Kabupaten OKU sejak 2017 yang tertuang dalam RPJMD 2016-2021," katanya.
Program City Gas ini diselaraskan dengan kebijakan pemerintahan Presiden Jokowi yang mengutamakan pembangunan infrastruktur diantaranya infrastruktur sarana jaringan gas bumi untuk kebutuhan rumah tangga.
"Saat ini sudah dilaksanakan pekerjaan fisik untuk tahap pertama," katanya.
Pada tahap pertama ini pihaknya membangun kontruksi jaringan gas yang mencakup dua kecamatan yakni Lubuk Batang sebanyak 11 desa, Baturaja Timur dua desa dan satu kelurahan.
Panjang jaringan pipa gas yang dibangun saat ini terdiri atas pipa induk sepanjang 41,390 km dan pipa distribusi sepanjang 124,084 km.
Sementara itu, Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Alimuddin Baso mengatakan, program jaringan gas merupakan program prioritas pemerintah yang bertujuan untuk menekan peningkatan biaya subsidi LPG 3 kg.
Warga yang menjadi pelanggan dapat kooperatif terhadap jaringan yang telah terpasang di lingkungan sekitarnya, sehingga manfaat jaringan gas bisa dioptimalkan.
Alimuddin Baso mengatakan pemanfaatan gas bumi untuk rumah tangga, selain lebih menghemat subsidi LPG yaitu sekitar Rp178 miliar pertahun atau jumlah import LPG yang berkurang sekitar 25.500 ton pertahun.
"Penghematan tersebut memanfaatkan APBN tahun 2019 yang menyasar sebanyak 17 Kabupaten dan Kota, salah satunya adalah Kabupaten OKU," ujarnya.
Baca juga: PT PP-PGN bangun 500.000 jaringan gas rumah tangga
Baca juga: ESDM: PGN siap dukung pembangunan 1 juta jaringan gas rumah tangga
Baca juga: Kementerian ESDM targetkan bangun satu juta jaringan gas rumah tangga
Pewarta: Edo Purmana
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020