Bengkulu (ANTARA News) - Rehabilitasi lahan kritis Indonesia memerlukan waktu sekitar 20 tahun karena dari 77 juta hektare lahan kritis yang dapat dikembalikan menjadi hutan baru 500 ribu hektare per tahun, kata Direktur Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) Departemen KehutananDjoko Winarno di Bengkulu, Rabu.

Dia mengatakan dari 77 juta hektare lahan kritis itu 31 juta hektare diantaranya berada di Daerah Aliran Sungai (DAS).

Menurut dia, menghijaukan kembali lahan kritis seluas itu tidak bisa mengandalkan pemerintah tapi harus melibatkan berbagai elemen masyarakat.

Pemerintah sendiri, mulai 2007, meluncurkan program gemar menanam kepada setiap, dan sejak dua tahun lalu sudah berupaya menyejahterakan 10,4 juta jiwa warga miskin di sekitar hutan dengan berbagai program kemitraan.

Program kemitraan dengan masyarakat itu antara lain pembuatan hutan kemasyarakatan (HKM), hutan rakyat dan pembuatan hutan desa dan kota. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009