Singapura (ANTARA News/AFP) - Para menteri perdagangan dan luar negeri Asia-Pasifik membuka pra pertemuan puncak di Singapura, Rabu, dengan langsung memperingatkan bahwa proteksionisme bisa merongrong pemulihan ekonomi dunia yang masih rapuh ini.

"Kami membahas isu-isu spesifik seperti krisis ekonomi saat ini, pentingnya koordinasi makroekonomi, reformasi lembaga keuangan dan yang paling penting, melawan proteksionisme," kata Menteri Luar Negeri Singapura George Yeo.

Merayapnya proteksionisme ini sangat berbahaya, kata ketua pertemuan kepada wartawan setelah sesi makan pagi para menteri luar negeri jelang pembicaraan bersama dengan rekan-rekan perdagangan mereka.

"Ini adalah lereng licin dan jika kita tidak berhati-hati, sebelum kita tahu itu, semua dari kita akan berada dalam situasi yang jauh lebih mengerikan," tambah Yeo.

Ketika ditanya apakah para menteri percaya krisis ekonomi terburuk di dunia sejak 1930-an sudah selesai, Yeo menjawab: "Konsensus adalah bahwa hal itu tidak berarti berakhir."

"Kemajuan yang sekarang kita miliki adalah tergantung pada situasi yang masih rapuh itu dan kita harus mengatasi akar penyebab masalahnya."

Para menteri dari forum Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) bertemu di Singapura menjelang pertemuan puncak akhir pekan yang melibatkan Presiden AS Barack Obama, Presiden China Hu Jintao dan 19 pemimpin regional lainnya.

Dalam rancangan pernyataan, para menteri keuangan APEC menyatakan kekhawatiran atas potensi untuk resesi ganda dan menyerukan langkah-langkah peluncuran stimulus yang akan dihapus dengan hati-hati meskipun defisit menakutkan. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009