Singapura, (ANTARA News) - Harga minyak mentah bervariasi di perdagangan Asia, Rabu, karena berlanjutnya operasi minyak di Teluk Meksiko dan menyusul perkiraan dari kenaikan konsumsi minyak dunia tahun depan, kata para analis.

Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Desember, naik sembilan sen menjadi 79,14 dolar per barel, sebagaimana dikutip dari AFP.

Sedangkan minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Desember turun 10 sen menjadi 77,40 dolar per barel.

Minyak dan gas memulai kembali operasi di Teluk Meksiko setelah penutupan menjelang awal Topan Ida, Commonwealth Bank of Australia mengatakan dalam sebuah laporan.

"Operator minyak dan gas lepas pantai di Teluk Meksiko naik kembali ke anjungan dan rig dan memulihkan produksi menyusul ... Ida," kata Manajemen Jasa Mineral (MMS) AS.

MMS mengatakan 43 persen dari produksi minyak AS di Teluk telah ditutup akibat badai.

Pasar juga memandang Badan Informasi Energi AS (EIA) akhir Selasa yang mengatakan bahwa permintaan terhadap emas hitam akan naik tahun depan, kata analis.

"EIA memproyeksikan konsumsi minyak dunia diperkirakan akan meningkat 1,26 juta barel per hari pada tahun 2010," Commonwealth Bank of Australia mengatakan dalam sebuah laporan.

Prediksi menyusul proyeksi Badan Energi Internasional (EAI) pada Selasa, bahwa harga minyak, tanpa penyesuaian untuk inflasi, akan menjadi 100 dolar AS barel pada 2020 dan 115 dolar di tahun 2030.

Namun, rata-rata harga minyak tahun ini akan tinggal di sekitar 60 dolar, dengan latar belakang kegiatan ekonomi lemah, menurut badan.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009