Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan defisit anggaran hingga per Oktober baru mencapai Rp42,7 triliun dari perkiraan realisasi dalam APBN-P 2009 sebesar Rp129,8 triliun.
"Jadi realisasinya baru mencapai 32,9 persen dari target awal," ujarnya setelah rapat paparan dengan komisi XI di gedung DPR, Jakarta, Selasa malam.
Ia menambahkan perkiraan realisasi defisit anggaran hingga akhir tahun dapat mencapai Rp116,9 triliun sampai Rp128,6 triliun atau 90 hingga 99 persen.
"Ini juga sesuai prediksi defisit anggaran kami sebesar 2,4 persen dari PDB dan kami masih `comfortable` dengan kisaran 2,3-2,4 untuk membiayai defisit serta mendapatkan pendanaan dengan harga kompetitif dan pasar yang cukup `bullish`," ujarnya.
Saat ini, Sri mengatakan, penerimaan untuk pendapatan negara dan hibah realisasinya telah mencapai Rp637,4 triliun atau sebesar 73,2 persen dari perkiraan awal sebesar Rp871 triliun.
"Jumlah tersebut berasal dari penerimaan pajak yang mencapai Rp637,4 triliun dengan realisasi awal Rp871 triliun dan penerimaan bukan pajak yang baru mencapai Rp147,2 triliun dari realisasi awal Rp218 triliun," ujarnya.
Sedangkan belanja negara saat ini telah mencapai Rp680,1 triliun atau masih sebesar 68 persen dari realisasi target awal sebesar Rp1000,8 triliun.
"Belanja pemerintah pusat yang terdiri dari Kementerian Lembaga dan non Kementerian Lembaga saat ini sebesar Rp436,8 triliun dari realisasi Rp691,5 triliun dan transfer ke daerah yang baru mencapai Rp243,3 triliun dari realisasi Rp309,3 triliun,"ujar Sri.
Dari paparan ini, Sri mengatakan realisasi pendapatan negara hingga akhir tahun diperkirakan akan berada di bawah rata-rata.
"Ini terjadi karena adanya penurunan dari sektor pajak karena dampak pelambatan pertumbuhan ekonomi serta penurunan ekspor dan impor," ujarnya.
Penerimaan Negara Bukan Pajak diprediksi juga mengalami penurunan akibat "lifting" minyak tidak tercapai. (*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009