Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah bekerja keras merampungkan sejumlah persoalan bidang pendidikan, termasuk peningkatan kualitas guru dan kepala sekolah sebagai salah satu program kerja 100 Hari Depdiknas yang ditentukan sampai 1 Februari 2010, kata Menteri Pendidikan Nasional, Mohammad Nuh.
"Kami akan melaksanakan pelatihan (upgrading) kepala sekolah selama tahun 2010. Paling tidak ada 30.000 kepala sekolah/pengawas yang harus diupgrade (ditatar) agar kualitas pendidikan kita juga akan meningkat," katanya.
Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) mengatakan hal itu usai membuka kegiatan finalis Lomba Kreasi dan Inovasi Media Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama Tingkat Nasional yang diikuti para guru dari seluruh Indonesia, di Jakarta, Selasa.
Lebih lanjut Mendiknas mengatakan, terkait distribusi guru yang ada di daerah terpencil, terluar, dan tertinggal, pemerintah akan mengambil kebijakan khusus.
Dikatakannya, sebanyak 12 kepala dinas pendidikan provinsi dan 33 kepala dinas pendidikan kabupaten/kota telah diundang untuk memberikan masukan kebutuhan riil pendidikan di daerah terpencil.
"Kita ingin memberikan insentif bagi guru-guru yang bersedia untuk bertugas di daerah-daerah terpencil," katanya.
Mendiknas mengatakan, pemerintah dalam mengambil kebijakan tidak menggunakan pendekatan secara obligasi yaitu pendekatan yang didasarkan atas kewajiban, tetapi dengan pendekatan insentif.
Ia menyebutkan terdapat dua pendekatan insentif yaitu insentif finansial dengan kenaikan gaji dan insentif karir dengan kenaikan pangkat.
"Yang tadinya mungkin dalam dua tahun naik pangkatnya. Ini mungkin tiap tiga tahun naik dua kali atau satu tahun naik satu kali dan seterusnya. Ini yang sedang dirumuskan," katanya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Depdiknas Baedhowi menyebutkan, saat ini terdapat 41.000 guru yang tersebar di 33 kabupaten di daerah perbatasan terluar, terpencil, dan terdepan.
"Itu adalah data berdasarkan NUPTK (Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan) yang sedang kita kerjakan sampai kondisi September 2009," katanya.
Sebelumnya Mendiknas dalam sambutan pada pembukaan kegiatan Lomba Kreasi dan Inovasi Media Pembelajaran Sekolah tingkat SMP mengatakan, seorang guru dianggap berprestasi apabila mampu mendidik siswa untuk memiliki rasa optimistis, cita-cita serta kemampuan akademik melebihi gurunya.
"Anak didik kita itu masa depan kita semua. Oleh karena itu, dia harus kita berikan motivasi dan dorongan-dorongan agar dia punya cita-cita, punya mimpi-mimpi besar," kata Mohammad Nuh di hadapan para guru peserta lomba.
Mendiknas mengatakan, media pembelajaran yang akan menjadi materi untuk dilombakan merupakan sarana untuk menyalurkan kreasi dan inovasi para guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Tanah Air.
Menurut Mendiknas, media pembelajaran dapat diibaratkan sebagai jembatan, jika guru sudah menyiapkan informasi-informasi yang luar biasa, tetapi karena medianya tidak bagus maka informasi akan hilang dan tidak sampai ke siswa atau kalau sampai sudah berkurang. "Sehingga media (pembelajaran) ini sangat penting," katanya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas Suyanto mengatakan, karya yang dilombakan merupakan hasil penelitian termasuk penelitian tindakan kelas yang berfokus pada pengembangan atau penciptaan inovasi dan pemanfaatan media pembelajaran baik media sederhana atau multimedia.
Ia menyatakan, media pembelajaran ini digunakan untuk pembelajaran mata pelajaran bahasa Indonesia, bahasa Inggris, Matematika, IPA, IPS dan PKN. "Media pembelajaran yang dimaksud telah digunakan dalam proses pembelajaran dasar empiris, memfasilitasi pembelajaran yang efektif, efisien, interaktif, dan menyenangkan," katanya.
Panitia penyelenggara lomba telah menetapkan 198 karya yang lolos ke tahap peniliaian babak II dari 307 karya yang diterima panitia dari seluruh Indonesia.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009
Tapi mohon perhatikan juga.... nasib para Guru Bantu Pusat yang masih tersisa di Kabupaten Banyuwangi kurang lebih 270an. Hingga kini masih belum ada kejelasan. Malahan Pihak DISPENDIK ingin menitipkan nasib 270an Guru Bantu kepada Pihak Pusat untuk dijadikan PNS pusat.... BAGAIMANA INI PAK MENDIKNAS ????
BAGAIMANA MAU MENINGKAT. MANA JANJI PEMERINTAH, GURU BANTU DKI YANG SEJAK 2007 DIJANJIKAN 2009 PNS?MANA JANJINYA ? KAMI SUDAH mengabdi mencerdaskan anak bangsa, tapi di bohongi terus. Bagaimana bisa kita meningkatkan, kesejahteraan tidak diperhatikan.