Jakarta (ANTARA News) - Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Slamet Sutomo mengatakan pihaknya memperkirakan prospek bisnis pada triwulan IV tetap baik meski sedikit lebih buruk dibandingkan triwulan III 2009.

"Kita perkirakan nilai ITB (indeks tendensi bisnis) triwulan IV-2009 diperkirakan sebesar 109,58, berarti secara umum kondisi bisnis pada triwulan tersebut diperkirakan akan meningkat, namun peningkatannya lebih lambat dibandingkan Triwulan III-2009," katanya di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, semua sektor ekonomi pada triwulan IV-2009 diperkirakan mengalami peningkatan nilai indeks, kecuali sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan yang diperkirakan mengalami penurunan.

Sementara itu, BPS mencatat ITB pada triwulan III-2009 sebesar 112,86, lebih tinggi dibandingkan pada triwulan II-2009 yang sebesar 110,43.

"Ini artinya kondisi bisnis triwulan III-2009 ini membaik bila dibandingkan triwulan II-2009. tentunya ini juga dipengaruhi kondisi ekonomi dunia yang juga mulai membaik," katanya.

Menurut dia, semua sektor ekonomi mengalami peningkatan nilai indeks. Sektor Transportasi dan Telekomunikasi mengalami peningkatan bisnis tertinggi dengan nilai indeks sebesar 121,24 sedangkan Sektor Pertambangan dan Penggalian mengalami peningkatan bisnis terendah dengan nilai indeks sebesar 103,54.

Peningkatan kondisi bisnis menurut data BPS terjadi karena adanya peningkatan pendapatan usaha, kapasitas produksi dan rata-rata jam kerja. Sektor Transportasi dan Telekomunikasi mengalami peningkatan pendapatan usaha terbesar, sedangkan Sektor Pertambangan dan Penggalian mengalami peningkatan pendapatan usaha terendah.

Sementara itu, BPS juga mencatat kondisi ekonomi konsumen pada Triwulan III-2009 meningkat bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.

Hal ini tercermin dari indeks tendensi konsumen (ITK) triwulan III-2009 di Jabodetabek sebesar 107,79 meningkat bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya dengan ITK sebesar 106,42.

Menurut data BPS, kondisi ekonomi konsumen membaik karena adanya peningkatan pendapatan rumah tangga, rendahnya pengaruh inflasi terhadap konsumsi makanan sehari-hari, dan meningkatnya konsumsi beberapa komoditi makanan dan bukan makanan seperti biaya perumahan (listrik, telepon dan air), pendidikan dan transportasi.

Sementara itu, kondisi ekonomi konsumen pada triwulan IV diperkirakan tetap baik tidak sebaik triwulan III 2009.

Hal ini menurut BPS dicerminkan oleh perkiraan nilai ITK di Jabodetabek pada Triwulan IV-2009 yang sebesar 105,73.

"Artinya kondisi ekonomi konsumen pada Triwulan IV-2009 diprediksi akan meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya," katanya.

Perbaikan kondisi ekonomi konsumen pada Triwulan IV-2009 diperkirakan terjadi karena adanya peningkatan pendapatan, meskipun rencana pembelian barang-barang tahan lama diperkirakan menurun. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009