Singapura (ANTARA news) - Para menteri keuangan APEC akan menolak setiap tindakan prematur ke arah pengetatan fiskal yang stabil dan mundur dari langkah stimulus, menurut rancangan komunike yang diperoleh AFP Selasa.

"Kami setuju bahwa solusi tidak terburu-buru untuk pengetatan fiskal, terutama sementara pasar kredit masih pemulihan," kata rancangan.

"Kehati-hatian waktu perencanaan dan penarikan langkah-langkah stimulus luar biasa akan membantu untuk menghindari double-dip resesi."

Para pemimpin dari 21-anggota forum Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), termasuk Amerika Serikat dan China, akan bertemu di Singapura pada 14-15 November untuk membahas pemulihan ekonomi global, masalah lingkungan dan perdagangan bebas.

Rancangan pernyataan menteri keuangan saat ini sedang disempurnakan oleh pejabat senior, menjelang pertemuan tingkat menteri pada Kamis.

"Meskipun kami telah menembus dari krisis ke tahap yang lebih stabil, kita tetap waspada pemulihan ekonomi masih tentatif dan kemungkinan akan lambat maju," katanya.

"Kami mencatat pengaruh positif awal dari langkah stimulus, tetapi juga diakui implikasi jangka panjang utang publik/defisit mereka," katanya, menambahkan langkah-langkah yang harus dirancang dengan baik dan mencakup strategi keluar.

Rancangan lain komunike diperoleh oleh AFP pekan lalu, pemimpin APEC juga berjanji untuk memelihara paket stimulus besar dan kuat sampai pemulihan dari perlambatan ekonomi global mereka aman dan "tahan lama".

"Kami akan mempertahankan kebijakan stimulus ekonomi kami sampai pemulihan ekonomi yang tahan lama ini dijamin," kata rancangan para pemimpin, menekankan bahwa "pemulihan ekonomi ini belum pada pijakan yang kuat".

Pemerinthan Presiden AS Barack Obama - yang akan menghadiri APEC -- menerapkan UU Pemulihan787-miliar dolar pada Februari yang Gedung Putih katakan telah menyelamatkan atau menciptakan hampir 650.000 pekerjaan, dan kemungkinan lebih dari satu juta.

Dan analis mengatakan paket-paket stimulus besar-besaran diluncurkan oleh pemerintah Asia memainkan peran penting dalam membantu kondisi kawasan lebih baik daripada penurunan di Amerika Serikat atau Eropa.

Paket Asian berjumlah lebih dari satu triliun dolar AS, menurut perhitungan oleh Standard and Poor's, yang dipimpin oleh 585 miliar dolar pengeluaran oleh China.

Tuan rumah KTT APEC, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, mengatakan pekan lalu, penurunan paket stimulus membuat jalan bagi pertumbuhan yang dipimpin oleh sektor swasta harus dikelola dengan hati-hati.

"Bagaimana tepatnya itu harus bertahap keluar ... dan bagaimana anda menyeimbangkan risiko penarikan terlalu cepat dan mengelola terlalu banyak adrenalin, itu adalah sesuatu yang harus dibahas oleh menteri keuangan dan bank sentral dan dikalibrasi ketika kami pergi bersama-sama," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009