Sukabumi (ANTARA News) - Satu orang warga Kampung Malingut RT 02/RW 03 Desa Warnajati Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat tewas tertimbun tanah longsor setinggi lima meter saat menggali tanah liat di kawasan pertambangan tanah liat ilegal, Selasa.

Informasi yang diperoleh ANTARA, menyebutkan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 07.00 WIB ketika korban bernama Bambang bersama rekannya Fahrudin (28) warga Kampung Gunungjati Desa Tenjojaya Kecamatan Cibadak tengah menggali tanah liat di pertambangan ilegal di Kampung Panenjoan RT 01/RW 07 Desa Tenjojaya untuk membuat batako.

Tiba-tiba tanah di atas mereka ongsor dan menimpa dua korban tersebut. Fahrudin berhasil diselamatkan oleh sejumlah warga dengan menggali menggunakan tangan tetapi dia mengalami patah tulang bagian rusuk kanan dan bahu kiri, sementara Bambang tidak berhasil diselamatkan.

Salah seorang saksi mata, Jayadi, mengatakan, saat peristiwa tanah longsor itu terjadi dirinya tengah melintasi kawasan penambangan tanah liat ilegal itu untuk berkebun.

"Tiba-tiba saya mendengar suara merintih-rintih. Tapi, ketika dilihat tidak ada apa-apa, hanya timbunan tanah saja," katanya.

Namun, lanjut dia, dirinya langsung memanggil sejumlah warga untuk membantu
mengecek timbunan tanah tersebut, ternyata dua orang penambang tanah liat ilegal tertimbun tanah longsor.

"Kami mengeruknya dengan menggunakan tangan. Kami berhasil menyelamatkan Fahrudin, namun Bambang meninggal di lokasi kejadian," tuturnya.

Kades Tenjojaya, Yatman Supriatman, mengatakan, galian tanah liat di Kampung Panenjoan merupakan penambangan ilegal.

"Kami sudah melarang warga untuk menggali tanah liat di lokasi tersebut karena tanahnya labil dan proses penggaliannya pun tidak sesuai dengan prosedur," katanya.

Menurut dia, sejumlah warga yang melakukan penambangan tanah liat itu menggalinya dari bawah ke atas, padahal seharusnya proses penggaliannya dari atas ke bawah.

"Proses penggalian seperti warga tersebut rawan sekali terjadi longsor," katanya seraya berharap agar warga tidak lagi melakukan penggalian tanah liat kembali.

Bambang dimakamkan oleh keluarganya tak jauh dari kediaman.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009