Pristina (ANTARA News/AFP) - Selandia Baru telah mengakui kemerdekaan Kosovo dari Serbia dan menjadi negara ke-63 yang memberikan pengakuan tersebut, demikian diumumkan Kementerian Luar Negeri Kosovo, Senin.
"Pengakuan ini disampaikan secara resmi kepada Kementerian Luar Negeri Kosovo hari ini (Senin) oleh Kementerian Luar Negeri Selandia Baru," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Kosovo yang berpenduduk mayoritas etnik Albania secara sepihak mendeklarasikan kemerdekaan dari Serbia pada 17 Februari 2008.
Diantara negara-negara yang sudah mengakui kemerdekaan Kosovo adalah AS dan sebagian besar Uni Eropa. Serbia didukung oleh Rusia dalam penolakannya atas kemerdekaan Kosovo, yang menganggap deklarasi itu melanggar hukum internasional.
Beograd menantang keabsahan kemerdekaan Kosovo itu di Mahkamah Internasional, yang akan mulai menggelar sidang mengenai masalah tersebut pada Desember.
Serbia masih menganggap Kosovo sebagai salah satu provinsinya dan sangat menentang kemerdekaan itu meski mereka tidak memegang kendali atas wilayah tersebut sejak berakhirnya konflik 1998-1999 ketika misi PBB mengambi alih pemerintahan atas Kosovo.
Kemerdekaan Kosovo itu merupakan puncak dari gerakan pemisahan diri sejak runtuhnya Yugoslavia dan komunisme di Eropa pada 1990-an yang merupakan pergolakan dan konflik yang paling buruk sejak Perang Dunia II.
Sekitar 10 ribu orang tewas dalam perang Kosovo yang berlangsung antara 1998-1999 dimana pasukan Serbia berusaha mengendalikan penduduk etnik Albania.
Serangan udara NATO terhadap pasukan orang kuat Serbia Slobodan Milosevic berhasil menghentikan konflik di wilayah itu dan pemerintahan kemudian diambil-alih oleh PBB.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009