Helikopter water bombing itu akan digunakan sebagai upaya antisipasi dan penanggulangan potensi karhutla.
Palangka Raya (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengirimkan satu unit helikopter bom air atau 'water bombing' ke Provinsi Kalimantan Tengah, guna mengantisipasi sekaligus upaya penanggulangan potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Dukungan helikopter water bombing itu diterima oleh Gubernur Kalteng Sugianto Sabran selaku Komandan Satgas Karhutla, melalui Wakil Komandan Satgas Darliansjah di Palangka Raya, Rabu.
"Hari ini kami menerima dukungan dari BNPB sebanyak satu unit helikopter water bombing yang telah tiba di Bandara Tjilik Riwut sekitar pukul 16.45 WIB dengan pilot asal Kanada yang jumlah kru sebanyak 5 orang," ungkapnya.
Helikopter water bombing itu akan digunakan sebagai upaya antisipasi dan penanggulangan potensi karhutla di Kalimantan Tengah, terutama kejadian-kejadian yang lokasi kebakarannya tidak dapat dijangkau pemadamannya oleh satgas darat.
"Pesan gubernur, agar dalam operasi water bombing selalu memerhatikan aspek keselamatan dan keamanan juga efektivitas, sesuai kondisi di lapangan," jelasnya.
Ia menjelaskan, rencananya Kalteng juga akan menerima dukungan unit helikopter lainnya baik untuk patroli maupun water bombing. Namun semua itu masih dalam proses pada BNPB dan pihaknya juga masih menunggu perkembangan selanjutnya.
Saat ini kesiapan Kalimantan Tengah sudah cukup memadai menghadapi potensi karhutla. Baik kesiapan dari jajaran pemerintah provinsi meliputi berbagai organisasi perangkat daerah terkait, pemerintah kabupaten dan kota, TNI, Polri, Manggala Agni hingga para relawan serta lainnya.
Sebelumnya juga telah dilaksanakan apel siaga karhutla yang dihadiri langsung Gubernur Sugianto Sabran di Mapolda setempat, sekaligus mengecek kesiapan sarana dan prasarana penanganan karhutla.
Tentunya pemprov beserta jajaran, tak hanya fokus terhadap penyiapan berbagai sarana dan prasarana penanganan karhutla, namun juga pada upaya pencegahan karhutla sejak dini yang terus digalakkan.
Pewarta: Kasriadi/Muhammad Arif Hidayat
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2020