Temanggung (ANTARA) - Bupati Temanggung, Jawa Tengah M. Al Khadziq menyampaikan kasus COVID-19 di kabupaten itu sudah melandai, namun masyarakat tetap harus berhati-hati dan waspada terhadap penularan virus penyebab COVID-19 tersebut.
"Alhamdulilah sampai hari ini wabah COVID-19 di Kabupaten Temanggung sudah melandai. Dari total kasus 200 lebih, per hari ini hanya ada satu kasus positif," katanya di Temanggung, Rabu.
Ia menyampaikan indeks kerja Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Temanggung di tingkat Jawa Tengah juga termasuk baik.
Baca juga: Gugus Tugas COVID-19 Temanggung karantina 30 warga di BLK
"Saya mendapat laporan baru ada 4 kabupaten/kota di Jateng yang memenuhi jumlah tes usap sesuai yang disyaratkan oleh pemerintah, salah satunya Temanggung," katanya.
Ia menyebutkan pemerintah mensyaratkan setiap satu juta penduduk ada 3.500 orang yang menjalani tes usap, sedangkan penduduk Kabupaten Temanggung penduduknya sekitar 760.000 orang, seharusnya cukup melakukan tes usap kepada 2.600 orang.
"Namun, sampai hari ini kita sudah melakukan tes usap terhadap 3.600 orang atau 134 persen, persentase itu telah melebihi target dan kondisi di lapangan situasi COVID-19 terkendali dan saat ini tinggal satu kasus," katanya.
Ia menyampaikan berdasarkan hitungan indeks, Kabupaten Temanggung sekarang masih zona kuning, artinya status risiko rendah, tetapi masyarakat jangan sampai lengah. "Kita harus terus berhati-hati terhadap virus corona, selalu jaga jarak, pakai masker, dan selalu cuci tangan dengan sabun," katanya.
Baca juga: Pemuka agama di Temanggung tunda kegiatan sosial keagamaan
Baca juga: Semua kades di Temanggung diminta beri pengertian COVID-19 pada warga
Selain itu, lanjutnya, harus menahan diri terhadap kegiatan-kegiatan yang tidak terlalu penting supaya dihindari dulu.
"Kita tahan diri menjelang masa panen tembakau. Selama panen tembakau diharapkan situasi COVID-19 terkendali, sehingga masyarakat bisa melaksanakan ekonomi pertembakauan dengan baik dan semoga tahun ini harga tembakau baik," katanya.
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020