Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa di Jakarta, Senin menandatangani Perjanjian Kerja sama dan Kemitraan (Partnership and Cooperation Agreement/PCA) dengan Uni Eropa untuk meningkatkan hubungan bilateral RI dan Uni Eropa.
Menlu Marty Natalegawa mengatakan penandatanganan PCA Indonesia-Troika Uni Eropa yang mencakup banyak isu penting baik global maupun regional, merupakan salah satu kegiatan mempromosikan kegiatan perkembangan masing-masing kawasan.
Penandatanganan ini dilakukan oleh Menlu Marty dan Menlu Swedia Carl Bildt, yang juga menjabat sebagai ketua dewan Uni Eropa, dari Troika Uni Eropa direpresentasikan oleh Karel Kovanda dan Helga Schimd, direktur kebijakan sekretariat dewan Uni Eropa.
Menlu mengharapkan agar perjanjian tersebut akan membangun hubungan yang lebih kuat antara komunitas Indonesia dengan Uni Eropa.
Tujuan PAC tersebut diantaranya adalah membangun kerja sama bilateral dan seluruh forum kawasan internasional, mengembangkan perdagangan dan investasi antara para pihak demi keuntungan bersama, membangun kerja sama di seluruh sektor terkait perdagangan dan investasi serta menghilangkan segala kendalanya.
Selain itu juga untuk membangun kerja sama di berbagai bidang komersial, isu migrasi termasuk migrasi legal dan ilegal serta penyelundupan dan penjualan manusia.
Membangun kerja sama dalam mengatasi masalah HAM dan hukum, serta usaha untuk memerangi terorisme dan kejahatan transnasional, melawan proliferasi senjata pemusnah masal.
Pertama kali
Penandatanganan perjanjian kemitraan dan kerja sama ini diakui Carl Bildt merupakan pertama kalinya PAC dilakukan dengan sebuah negara, terlebih lagi bagi negara ASEAN.
"Ini merupakan pertama kalinya Uni Eropa menandatangani PAC dengan sebuah negara, terlebih lagi bagi salah satu negara ASEAN, Dari sini Uni Eropa mau menunjukkan keseriusan yang dalam akan terselenggaranya hubungan kerja sama yang lebih baik dengan Indonesia," ujar Carl .
Carl menambahkan bahwa Uni Eropa selama ini merupakan pasar terbesar bagi Indonesia.
RI dan Uni Eropa juga telah mengidentifikasi beberapa permasalahan yang menjadi prioritas kedua belah pihak pada tahun 2010, seperti perdagangan dan investasi, lingkungan hidup, pendidikan, dan hak azasi manusia dan demokrasi.
Dalam sektor perdagangan dan investasi, Indonesia dan Uni Eropa telah melakukan hubungan bisnis yang nilainya lebih dari 20 miliar Euro dan terus meningkat enam persen setiap tahunnya.
Sebanyak 750 perusahaan Eropa sudah melakukan investasi di Indonesia, sedangkan perusahaan Indonesia sekarang sudah mulai melakukan investasi di Uni Eropa.
Dalam sektor lingkungan hidup, kedua pihak membahas masalah perubahan iklim yang melanda dunia, yang memningkatkan kerja sama pada area sensitif lingkungan hidup seperti perikanan dan perhutanan.
Terlebih lagi dengan mitigasi dan pengurangan emisi sesuai dengan konferensi tingkat tinggi mengenai lingkungan hidup yang akan diselenggarakan di Kopenhagen, Desember mendatang.
Dalam sektor pendidikan, Indonesia dan Uni Eropa akan meningkatkan kerja sama seperti program bea siswa `Erasmus Mudus" bagi pelajar Indonesia di Uni Eropa serta melalui pameran pendidikan dan kerjasama berbagai program peneilitian. (*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009