Jangan mencederai tempat di mana kamu bekerja, dan terpenting tidak mencederai bangsa dan negara
Jakarta (ANTARA) - Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mewisuda sebanyak 131 taruna Politeknik Ilmu Pemasyarakatan (Poltekip) di Graha Pengayoman, Kemenkumham, Jakarta, Rabu.
Prosesi wisuda tersebut berlangsung khidmat, meski sebagian besar taruna diwisuda secara virtual sesuai protokol kesehatan mencegah penyebaran COVID-19.
"Saya tekankan pada anak-anak saya yang baru diwisuda, saudara harus berperan aktif, inovatif, melakukan terobosan 'out of the box', segera beradaptasi, berikan kontribusimu, pengalaman lapangan kerja, untuk mendukung kesuksesan Pemasyarakatan,” kata Yasonna, dalam orasi ilmiah di acara wisuda tersebut.
Baca juga: Indonesia apresiasi bantuan Serbia mengekstradisi Maria Pauline
Baca juga: Hadapi gugatan, Yasonna: Asimilasi terkait COVID-19 tak lawan hukum
Dia juga menyampaikan, bahwa para taruna Poltekip yang diwisuda harus terus mengembangkan diri, menambah wawasan ilmu pengetahuan untuk dapat mengabdi pada Kemenkumham, serta bangsa dan negara.
Yasonna menuturkan, sejak dahulu dirinya memiliki impian bahwa para alumni poltekip bisa terus mengembangkan diri, melanjutkan pendidikan pada tingkat tertinggi, serta mengabdi menjadi abdi bangsa yang inovatif dan berintegritas.
"Jangan mencederai tempat di mana kamu bekerja, dan terpenting tidak mencederai bangsa dan negara,” kata dia mengingatkan.
Yasonna menambahkan, bahwa Pemasyarakatan menghadapi tantangan berat pada masa pandemi COVID-19 karena kondisi lapas dan rutan yang kelebihan kapasitas. Selain itu, peredaran narkoba di dalam lapas-rutan juga terus menjadi perhatian serius yang harus segera diselesaikan.
Peserta program alih jenjang Poltekip pada awalnya diikuti 132 orang, namun pada perjalanan pendidikan berkurang satu orang. Pada hari ini taruna yang diwisuda berjumlah 131 orang, terdiri dari 111 laki-laki, dan 20 perempuan.
Para taruna Poltekip itu mengikuti pendidikan program alih jenjang (crash program) sejak 29 Juli 2019 hingga 31 Maret 2020, dengan rincian 43 orang pada program studi Manajemen Pemasyarakatan, 57 orang pada program studi Teknik Pemasyarakatan, dan 32 orang pada program studi Bimbingan Pemasyarakatan.
Lulusan Poltekip program alih jenjang tahun 2020 merupakan aparatur sipil negara yang bertugas pada UPT Pemasyarakatan di seluruh Indonesia dengan status tugas belajar.
Dalam wisuda tersebut terdapat tiga lulusan terbaik dengan predikat cumlaude, yakni Didi Prasetya dari program studi Manajemen Pemasyarakatan dengan IPK 3,96, Syamsul Bachri dari program studi Teknik Pemasyarakatan dengan IPK 3,86, dan Yoga Dwi Putra Permana dari program studi Bimbingan Pemasyarakatan dengan IPK 4,00.
"Saya bangga, jarang saya mewisuda wisudawan dengan IPK 4," ujar Yasonna.
Baca juga: Bareskrim siap periksa tersangka pembobol BNI Maria Pauline Lumowa
Baca juga: Yasonna tegaskan pemerintah terus lindungi WNI di luar negeri
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2020